REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada tudingan bahwa eksistensi Islam di India merupakan buah dari kekerasan dan pemaksaan. Benarkah itu?
Sejauh ini, tak ada bukti kuat yang mendukung tudingan itu. Memang benar, sebagian besar wilayah di India, para pemimpin Muslim melengserkan kekuasaan raja-raja Hindu. Namun, hal itu dilakukan tanpa kekerasan dan pemaksaan. Semua dilakukan secara halus dan damai.
Islam menoleransi semua penganut agama lain di bawah kekuasaannya. Dulu, ketika orang ingin melarikan diri dari sistem kasta, mereka akan pindah ke pusat-pusat populasi besar yang bernaung di bawah Hindu
Namun, ketika Islam datang, mereka yang tak suka dengan sistem kasta lebih memilih Islam ketimbang Hindu. Mengapa? Sebab, mereka melihat Islam sebagai agama pembawa kedamaian.
Baca: Sejarah Panjang Peradaban Islam di India
Tak hanya lewat jalur perdagangan, guru dan cendekiawan juga berperan penting dalam menyebarkan Islam ke seluruh penjuru India. Tak hanya di perkotaan, tapi juga di pedesaan.
Para cendekiawan ini melanglang ke berbagai pelosok India untuk mengenalkan dan mengajarkan Islam. Banyak dari mereka mengajarkan ilmu tasawuf dengan cara dan pendekatan menarik sehingga menumbuhkan minat serta perhatian masyarakat.
Lagi pula, jika Islam menyebar melalui jalan kekerasan, masyarakat India tak akan bersimpati pada agama Rahmatan lil alamin ini. Jangankan memeluknya, mereka tentu akan mengenyahkannya.
Baca Juga: Ekspansi Umayyah di India
Namun yang terjadi, mereka justru dengan sukarela memeluk Islam. Hal ini tak hanya terjadi di India Barat, yang menjadi pusat kekuasaan Islam, tapi juga di wilayah-wilayah lainnya di negeri Hindustan.
Dapat disimpulkan bahwa Islam merupakan bagian integral yang tak dapat dipisahkan dari India dan sejarahnya. Kini, Islam pun menempati posisi yang kuat di negeri multietnis dan multiagama itu.