Jumat 21 Sep 2018 23:37 WIB

PJT II Jatiluhur Belum Butuh Hujan Buatan

Volume airnya masih mencukupi untuk kebutuhan irigasi dan air baku hingga akhir tahun

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Sunset di area wisata Istora Waduk Jatiluhur.
Foto: dok, PJT II Jatiluhur
Sunset di area wisata Istora Waduk Jatiluhur.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur, melansir sampai saat ini air di Waduk Djuanda untuk memenuhi kebutuhan irigasi dan air baku PDAM, masih cukup aman. Ketinggian muka air (TMA) waduk terbesar di Asia Tenggara itu mencapai 92,66 meter. Dengan kondisi ini, perusahaan milik BUMN ini belum perlu mengambil langkah untuk melakukan hujan buatan.

Direktur Operasi dan Pengembangan PJT II Jatiluhur, Antonius Aris Sujatmiko, mengatakan volume airnya masih mencukupi untuk kebutuhan irigasi dan air baku, bahkan listrik sampai akhir tahun mendatang.

"Airnya masih cukup aman. Jadi, hujan buatan belum jadi prioritas. Tapi, pembahasan ke arah sana sudah ada," ujar Aris, kepada Republika.co.id, Kamis (20/9).

Aris menjelaskan, air yang masuk hari ini ke Waduk Jatiluhur dari Waduk Cirata mencapai 99,47 meter kubik per detik. Tetapi, air yang keluar untuk kebutuhan wilayah hilir jauh lebih besar dari air yang masuk. Yakni, sebesar 155 meter kubil per detik.