REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan menyambut gembira pasangan capres-cawapres Joko Widodo dan Ma'ruf Amin memperoleh nomor urut satu pada Pemilihan Presiden 2019. PDIP berpandangan nomor urut satu sarat dengan pesan sejarah untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan nomor urut satu memberikan makna simbolik yang sangat jelas. Makna tersebut, yakni Jokowi memimpin satu periode lagi untuk memperjuangkan kemajuan Indonesia Raya.
Pada kesempatan tersebut, Hasto juga mengapresiasi pernyataan Joko Widodo saat memberikan sambutan usai pengambilan undian nomor urut peserta pemilu presiden 2019, di Gedung KPU, Jakarta, Jumat (21/9) malam. "Pernyataan Pak Jokowi yang menyebut, Prabowo dan Sandiaga sahabat lama, adalah suara hati Pak Jokowi. Pernyataan ini menyejukkan," kata Hasto di Jakarta, Sabtu (22/9).
Pasangan Capres dan Cawapres, Joko Widodo (Jokowi) (tengah)- Ma'ruf Amin (ketiga kanan), bersama Ketua Tim Kampanye Nasional Erick Thohir (kedua kiri), Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Moeldoko (kiri), Ketum Hanura Oesman Sapta Odang (kanan). dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (kedua kanan) menemui para pendukungnya sebelum mendatangi kantor KPU RI di Tugu Proklamasi, Jakarta, Jumat (21/9). (Republika/Mahmud Muhyidin)
Bahkan, ia menyebut, ajakan Pak Jokowi untuk berkontestasi politik dengan beradu program, gagasan, ide, rekam jejak, serta adu prestasi, adalah awal yang sangat positif pada Pilpres 2019 ini. Hasto menegaskan, seruan Jokowi untuk menjauhkan fitnah, tidak saling menghina, merupakan ajakan yang murni dari hati.
Karena itulah, kata dia, PDI Perjuangan berharap agar semua pihak, khususnya seluruh tim kampanye, memiliki komitmen yang sama dengan ajakan Joko Widodo tersebut. "Marilah kita wujudkan pilpres dan pemilu legislatif serentak sebagai pendidikan politik yang membawa kegembiraan bagi seluruh anak bangsa," katanya.
Hasto menambahkan, PDI Perjuangan juga akan mengatur mekanisme di internal partai agar tidak melanggar aturan kampanye. Selan itu, KPU meminta KPU dan Bawaslu berperan aktif dan adil menyelenggarakan pemilu legislatif dan pemilu presiden.
Menurut Hasto, hal ini menjadi tugas berat KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara pemilu serentak, yang akan mencatatkan sejarah baru. "Imbauan Pak Jokowi untuk adu gagasan dan ide, serta serta menjauhi fitnah, akan menjadi catatan untuk kedua tim kampanye nasional," katanya.
Baca Juga: Pesan Persahabatan dari Jokowi dan Prabowo