Ahad 23 Sep 2018 09:59 WIB

Menhub Kecewa Aksi Vandalisme Terhadap Kereta MRT

Menhub meminta pihak kepolisian mengejar pelaku vandalisme terhadap kereta MRT.

Gerbong MRT yang berada di depo Lebakbulus, Jakarta,  dicorat- coret orang tidak dikenal.
Foto: dok. Humas MRT
Gerbong MRT yang berada di depo Lebakbulus, Jakarta, dicorat- coret orang tidak dikenal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku kecewa dan prihatin dengan terjadinya aksi vandalisme kereta MRT di Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Menhub meminta pihak kepolisian mengejar pelaku vandalisme terhadap kereta MRT.

"Terus terang saya tak habis berpikir kok bisa seorang Warga Negara Indonesia melakukan aksi coret-coret. Apalagi MRT adalah kebanggaan kita bersama yang seharusnya bisa dijaga, apalagi ini untuk kebutuhan kita semua," kata Menhub Budi Karya kepada pers usai melepas ribuan peserta loma lari "10 K Hubrun 2018", di Jakarta, Ahad (23/9).

Dirinya telah minta kepada pihak kepolisian untuk mengejar pelaku dan mengenakan sanksi pidana. Hal itu tidak boleh dibiarkan karena merusak aset negara serta digunakan untuk kepentingan masyarakat.

"Saya juga minta supaya pelaku jika tertangkap diviralkan di medsos dan menerangkan bahwa tindakan tersebut tidak terpuji," katanya.

Menhub berharap kejadian tersebut yang pertama dan terakhir. Ia juga meminta lokasi depo ditingkatkan keamanannya dan masyarakat yang tidak berkepentingan dilarang masuk. Vandalisme terjadi terhadap kereta MRT di Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (21/9). Diduga pelaku aksi vandalisme tersebut masuk ke lokasi Depo Lebak Bulus dengan memanjat dan melompati dinding.

Kontraktor selaku pihak yang bertanggung jawab atas aksi vandalisme tersebut langsung melakukan investigasi dan melaporkan kejadian ini ke Polsek Cilandak. Aparat kepolisian Polsek Cilandak kemudian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) pada Jumat siang untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Agar kejadian tidak berulang, ada sejumlah langkah pencegahan yang dilakukan PT MRT Jakarta bersama jajarannya dibantu dua kontraktor di depo yakni Tokyu-Wika Join Operation (TWJO) dan Sumitomo Corporation.

Langkah yang dilakukan antara lain menambah jumlah personel pengamanan yang bersiaga di depo, menambah jumah CCTV di area depo, serta meninggikan pagar depo di sisi-sisi yang dekat dengan area publik.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement