REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan, pertemuan Panel Tingkat Tinggi Melawan Tuberkulosis dalam Sidang Umum PBB (UNGA) ke-73 yang digelar di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, akan memperkuat komitmen dunia untuk penanganan penyakit tersebut.
"TBC penyakit menular tingkat kematian nomor empat terbesar di dunia, yang melibatkan seluruh negara di PBB, ini tentu harus mempunyai komitmen tahun 2030 bisa dihilangkan atau diturunkan angka kematiannya," katanya kepada wartawan di Markas Besar PBB, Senin (24/9) waktu setempat.
Perhelatan Panel Tingkat Tinggi Melawan Tuberkulosis tersebut merupakan yang pertama dan akan digelar pada Rabu (26/9). Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Menteri Kesehatan, Nila Moeloek.
Puan mengatakan, ancaman dari tuberkulosis telah menyebar tidak hanya negara-negara berkembang, tetapi juga negara maju. Selain itu, juga merambah perkotaan. Untuk itu, komitmen seluruh negara dibutuhkan.
Menko menambahkan, komitmen dunia untuk melawan penyebaran penyakit tuberkulosis sesuai dengan target tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG) 2030. Diharapkan pada 2030, penyakit tuberkulosis dapat ditangani atau dikurangi secara signifikan.
Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan, komitmen dunia melawan tuberkulosis sangat penting untuk dapat menangani penyakit tersebut secra masif dan bersama-sama.
Ia mencontohkan, bagaimana komitmen dunia bersatu menanggulangi penyakit AIDS dan HIV. "Beberapa tahun lalukan AIDS, seluruh dunia bersatu, sehingga dapat mengurangi, sangat berkurang karena dunia bersatu, ini bagus karena sebagian besar terjadi di negara berkembang," katanya.