Kamis 27 Sep 2018 05:37 WIB

Qantas Hancurkan HP Penumpang karena Keluarkan Asap

Awak kabin menghancurkan handphone penumpang karena khawatir terjadi sesuatu.

Rep: Fergi nadira/ Red: Didi Purwadi
Qantas
Foto: Reuters/Vivek Prakash
Qantas

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Kru pesawat Qantas terpaksa menghancurkan handphone seorang penumpang. Pesawat saat itu tengah mengudara dari Los Angeles menuju Melbourne pada Rabu (26/9) pagi.

Insiden bermula ketika penumpang kelas bisnis tersebut menjatuhkan handphone dan berusaha mengambilnya sendiri. Juru bicara Qantas mengatakan, hanphone tersebut mulai mengeluarkan asap.

Karena khawatir terjadi sesuatu, awak kabin langsung mengamankan situasi dan menghancurkan handphone penumpang. ''Pilot kami kemudian berbicara dengan pusat operasi sebelum mendaratkan penerbangan ke Melbourne,'' ujarnya, seperti dikutip ABC News, Rabu (26/9).

Kasus serupa pernah terjadi pada 2016. Baterai lithium handphone penumpang saat itu terpaksa dihancurkan karena terbakar.

Insiden itu menbuat maskapai penerbangan akhirnya mengeluarkan peringatan kepada penumpang untuk tidak mencoba mengambil perangkat elektronik yang terjatuh selama penerbangan. ''Insiden (2016) ini menunjukkan mengapa kami meminta penumpang untuk mencari bantuan dari awak kabin kami dalam mengambil ponsel mereka,'' kata juru bicara Qantas.

Dalam penyelidikan atas insiden 2016 Biro Keamanan Transportasi Australia (ATSB) mengutip pedoman Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat yang memperingatkan risiko yang ditimbulkan oleh baterai lithium. Baterai Lithium mampu memicu ledakan sebab terlalu panas.

"Karena terlalu panas itu, baterai lithium itu akhirnya melepaskan termal yang merupakan reaksi kimia di dalam baterai,'' ujar pejabat ATSB. ''Reaksi kimia tersebut suhu dan tekanan di dalam baterai meningkat. Dari pelepasan elektrolit yang mudah terbakar dari baterai tersebut, kemungkinan ledakan sangat mungkin terjadi.''

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement