Jumat 28 Sep 2018 17:59 WIB

Cara Gwyneth Paltrow Atasi Depresi Pascamelahirkan

Selain dukungan mantan suami, Paltrow mencoba berolahraga dan menjauhi alkohol

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gwyneth Paltrow
Foto: EPA
Gwyneth Paltrow

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Gwyneth Paltrow memiliki cara sendiri untuk mengatasi depresi postpartum atau setelah melahirkan. Dia memilih untuk melakukan terapi dengan tekun ketimbang memilih untuk mengonsumsi obat tertentu.

Aktris berusia 46 tahun ini terbuka tentang perjuangan kesehatan mentalnya setelah melahirkan anak keduanya, Moses. Anak laki-laki itu adalah anak dari mantan suaminya Chris Martin yang lahir 12 tahun yang lalu.

“Saya mengalami depresi pascanatal, seperti yang Anda ketahui, setelah putra saya. Seorang dokter mencoba memasukkan saya ke antidepresan dan saya pikir, jika saya memerlukannya, maka ya, saya akan kembali ke sana,” kata Paltrow, dikutip dari People, Jumat (28/9).

Paltrow menyadari, beberapa orang memerlukan bantuan obat antidepresan untuk membantu kepulihan mental setelah melahirkan. Namun, dia mencoba terapi alternatif untuk membantu memulihkan mentalnya.

“Saya pikir, bagaimana kalau saya pergi ke terapi dan saya mulai berolahraga lagi, dan saya berhenti minum alkohol dan saya hanya memberi diri saya periode regenerasi dan saya tidur lagi? Saya benar-benar pecah,” kata ibu dua anak itu.

Pada bulan April, Paltrow mengatakan dia berada di tempat gelap setelah kelahiran Moses. Padahal, sebelumnya dia tidak pernah menyangka dan berpikir akan berada dalam kondisi depresi pascamelahirkan.

Pemeran The Avengers ini tidak pernah mengalami hal seperti itu setelah kehamilan pertamanya, Apple. Ketika itu dia begitu merasa bahagia dan merasa perasaan itu akan kembali untuk kelahiran anak keduanya.

Bahkan, mantan suaminya vokalis Coldplay adalah orang pertama yang mengenali gejala depresi pascamelahirkan. Setelah empat bulan melahirkan, Martin merasa ada yang salah dengan istrinya dan ketika itu Paltrow  masih menyangkal kondisi mentalnya.

“Saya pikir depresi pascamelahirkan berarti Anda menangis setiap hari dan tidak mampu merawat seorang anak. Tapi ada nuansa berbeda dan dalamnya, itulah mengapa saya pikir sangat penting bagi wanita untuk membicarakannya. Itu adalah waktu yang sulit. Saya merasa gagal,” ujar pemeran film //Iron Man//.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement