Sabtu 29 Sep 2018 17:55 WIB

Airlangga Minta tak Besar-besarkan Isu Pembelot Golkar

Suara resmi Golkar adalah mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Indira Rezkisari
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartanto
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto meminta semua pihak tidak perlu membesar-besarkan kader Partai Golkar yang mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga. Airlangga menegaskan seluruh kader Partai Golkar satu arah mendukung Jokowi-Ma'ruf.

"Karena itu tidak perlu membesar-besarkan karena memang bukan suara resmi Partai Golkar, dan oleh karena itu tentu kita tetap, partai pertama yang mendukung Jokowi dan sudah diputuskan di Rapimnas maupun Munas," kata Airlangga di sela-sela workshop Pileg dan Pileg yang digelar SOKSI di Hotel Century, Jakarta, Sabtu (29/9).

Baca Juga

Menurutnya, tidak ada tawar-menawar bagi para kader untuk tidak mendukung Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres, selain berfokus pada pemenangan Pileg 2019. "Partai Golkar jelas dan tegas mendukung Pak Jokowi dan tidak ada yang bisa menawar, jadi kalau ada kader yang menawar, kader itu berdiri di pinggir lapangan," kata Airlangga.

Lagipula, Menteri Perindustrian tersebut mengatakan oknum kader Golkar yang diketahui membelot keputusan partai sudah diproses. Namun ia tak mau menjelaskan detil sanksi apa yang akan dikenakan oleh dua caleg Golkar yang bernama Cupli Rasman dan Fadli Alimin. "Kalau itu sedang berproses, sanksi sudah pasti, mereka yang melanggar keputusan Rapimnas dan Munas tentu akan diambil tindakan oleh partai," katanya.

Majelis Etik Partai Golkar juga telah memanggil kedua kader yang juga caleg dari Golkar yakni Cupli Risma dan Fadhly. Cupli Rima adalah Caleg Golkar di DPRD DKI sebagai caleg cadangan, semendara Fadhly Caleg DPR dari Jatim dengan nomor urut ke-tujuh.

"Dia adalah caleg DPRD DKI, itu pun caleg cadangan dan dia nomor 10. Kedua adalah Fadli Alimin, dia adalah caleg DPR RI Jatim 5 kalau nggak salah dan nomor 7," katanya.

Sebelumnya, sejumlah politikus Partai Golkar menggalang dukungan untuk pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto/Sandiaga Uno. Mereka menyebut kumpulannya dengan nama Golkar Prabowo-Uno (GoPrabu).

"Kami deklarasi GO Prabu karena kondisi Partai Golkar yang sama sekali tidak diuntungkan dalam mendukung pasangan Jokowi/Ma'ruf," kata Koordinator Nasional Forum Caleg Partai Golkar Cupli Risman.

Cupli Risman menilai, Prabowo merupakan sosok yang pas untuk dicalonkan karena secara idiologis dan kultural mempunyai hubungan yang kuat dan dekat dengan Partai Golkar. Ia juga mengungkap melorotnya suara Partai Golkar menjadi partai menengah hasil beberapa lembaga survei penyebab utama adalah karena mendukung Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres 2019.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement