REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter dan musisi jazz Tompi mengaku belum fasih berbahasa Inggris. Meski dikenal banyak menyanyikan lagu dalam bahasa tersebut, ia mengaku masih butuh belajar untuk memperbaikinya.
"Ada unsur-unsur malu-maluinnya, tapi di lain hal juga menjadi pemicu saya untuk belajar," kata Tompi dalam peluncuran English for Indonesia di Kedutaan Besar Inggris, Selasa (2/10).
Tompi pun menceritakan beberapa pengalamannya terkait berbahasa asing. Salah satunya ketika pada 2002/2003 ia terlibat rekaman perdana untuk projek multinasional. Saat itu, kata dia, bahasa ternyata bisa menjadi kendala.
"Waktu itu ada beberapa teman-teman dari Perancis, Kuala Lumpur, Amerika, lagunya bahasa Inggris saya yang nyanyiin, proses take cepat, yang lama membenarkan bahasanya doang," lanjut dia.
Tompi mengatakan saat itu bahkan ada satu orang yang berada di ruang rekaman khusus untuk membenarkan bahasa Inggrisnya. Waktu itu ia kesulitan dalam mengucapkan beberapa kata dalam lirik bahasa Inggris. Rekan-rekan Tompi mengatakan mereka tidak mengerti apa yang dinyanyikan olehnya.
"Misalnya ngomong love doang nggak benar-benar, perasaan saya sudah benar ngomong love tapi kata mereka masih belum pas," kata Tompi.
Pengalaman sama, kata Tompi, terjadi saat ia kembali rekaman di London, Inggris bersama gitaris dan pemimpin band jazz Inggris Incognito Jean-Paul 'Bluey' Maunick. "Permasalahan sama ternyata, saya masih orang yang dulu yang tidak berkembang," kata Tompi.
Bluey, kata dia, menunggu di ruang rekaman hanya untuk membenarkan pengucapannya Tompi. Dokter lulusan Universitas Indonesia tersebut sempat protes karena ia merasa mengerti dengan ucapannya. Tapi Bluey mengatakan orang yang mendengarnya tidak mengerti dengan ucapan Tompi.
"Bahasa itukan harus dua arah tidak bisa satu arah, jadi ketika Duta Besar Inggris Moazzam Malik bercerita tentang program ini, meski tidak sempat ikut workshop yang pertama, saya sempat melihat situsnya sebentar, kemudian saya lihat ini yang paling perlu saya," kata Tompi sekaligus menanggapi soal program English for Indonesia.
Tompi pun mengaku mendukung program kerja sama Kedutaan Besar Inggris di Indonesia dan British Council ini. Ia juga mengajak masyarakat Indonesia menggunakan situs yang telah disediakan. "Memang saya sadari saya harus belajar terus," tambah Tompi.