REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Glenn Fredly mempelajari bahasa Inggris secara otodidak dari musik, film, dan buku. Menurut pelantun Akhir Cerita Cinta itu, bahasa Inggris tidak harus dipelajari secara tekstual tetapi setiap orang penting mempelajarinya.
"Saya kebiasaan kalau nonton film tidak pakai subtitle, jadi memahami dari dialog tokoh-tokohnya saja," ujar Glenn usai menghadiri peluncuran program English for Indonesi" di Kedutaan Besar Inggris, Jakarta, Selasa (2/10).
Menurut dia, mengukur kemampuan seseorang itu bukan dari seberapa jago grammar atau vocabulary, tetapi dari keberaniannya belajar. Dengan mempelajari bahasa Inggris, seseorang bisa lebih membuka diri untuk mencapai potensi dan memperluas cara pandangnya terhadap dunia.
Bahasa Inggris telah menjadi bahasa global yang digunakan oleh seperempat populasi dunia. Konten dalam internet pun 80 persennya dalam bahasa Inggris. "Bahasa Inggris harus dilihat sebagai bahasa untuk kita bisa berkomunikasi dengan dunia," tutur Glenn.
Penyanyi 43 tahun itu berharap program English for Indonesia bisa dimanfaatkan oleh masyarakat di seluruh Nusantara, terutama di Indonesia bagian timur untuk mempelajari bahasa Inggris. Indeks pembangunan manusia di Indonesia bagian timur disebut Glenn paling rendah, apalagi di bidang pendidikan.
"Padahal anak-anak mudanya punya potensi besar kalau punya kemampuan berbahasa asing. Cuma tinggal akses dan bagaimana kita mendorong agar bahasa Inggris ini mendapat tempat," kata dia.
Diluncurkan oleh British Council dan Kedutaan Besar Inggris, English for Indonesia akan memberikan sumber belajar dan mengajar bahasa Inggris bebas biaya untuk seluruh masyarakat Indonesia melalui website www.britishcouncil.id/en/english-indonesia.
Materi belajar dan mengajar bahasa Inggris tersedia dalam empat situs web yakni untuk anak-anak beserta orang tua (LearnEnglish Kids), remaja (LearnEnglish Teens), dewasa (LearnEnglish), dan untuk guru berisi materi pendukung pengajaran (TeachingEnglish).
Selain Glenn, program ini juga didukung oleh sejumlah public figure diantaranya penyanyi Tompi, penulis Dee Lestari, aktor Reza Rahadian, aktris Titi Kamal, penyanyi dan pemain film Maudy Ayunda, praktisi pendidikan Najeela Shihab, jurnalis Marissa Anita, serta influencer Gita Savitri Devi dan Febrian.