Rabu 03 Oct 2018 16:01 WIB

Laut Tengah Saksi Perjuangan Dakwah

Pada masa lalu, laut ini merupakan jalur lalu lintas yang sibuk.

Laut Mediterania atau Laut Tengah
Foto: Wikipedia.com
Laut Mediterania atau Laut Tengah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anas bin Malik RA meriwa yatkan dari bibinya, Ummu Haram binti Malhan, bahwa Rasulullah SAW pernah tidur siang di rumah bibinya. Kemudian, beliau terbangun dan seraya tersenyum kemudian bersabda, “Telah diperlihatkan kepadaku segolongan orang dari umatku menyeberangi lautan (Laut Tengah) layaknya para raja yang duduk di atas singgasana.” Lalu, Ummu Haram berkata, “Wahai Rasulullah, doakanlah diriku agar aku termasuk di antara mereka.” Beliau menjawab, “Engkau termasuk di antara mereka.”

Ubadah bin Shamit RA menikahi Ummu Haram. Kemudian, seperti tertulis dalam Atlas Haditskarya Dr Syauqi Abu Khalil, Rasulullah SAW mengirim mereka untuk menyeberangi laut. Setelah Ubadah berhasil membawanya menyeberangi lautan, Ummu Haram menaiki binatang tunggangan. Namun, binatang itu justru menye rangnya sehingga Ummu Haram pun syahid di Siprus.

Memiliki nama lengkap Ummu Haram binti Mulhan bin Khalid bin Zaid bin Haram, ia adalah seorang sahabat wanita yang selalu ikut berangkat bersama pejuang Muslim dan sempat mengikuti beberapa kali pertempuran. Salah satunya ambil bagian dalam penaklukan Siprus bersama suaminya, Ubadah. Sebelumnya, Ummu Haram juga ikut dalam Perang Badar dan Uhud.

Tak hanya berlaga di Tanah Arab, Ummu Haram rupanya bercita-cita dapat menyertai para mujahidin yang menaiki kapal untuk menyebarkan dakwah Islam ke tanah seberang. Akhirnya, Allah mengabulkan citacitanya. Bersama sang suami, ia mengarungi Laut Tengah untuk berjihad ke Siprus.

Namun, di sanalah Ummu Haram syahid ketika terlempar dari hewan yang ditungganginya. Ia kemudian dikubur di sana. Ketika itu, pemimpin pasukan Muslim adalah Muawiyah bin Abu Sufyan pada masa Khalifah Utsman bin Affan. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 27 Hijriah.

Siprus merupakan nama sebuah pulau di Laut Tengah bagian timur. Pulau yang sekarang menjadi sebuah negara ini terkenal sejak zaman kuno karena kekayaan mineral, anggur, dan keindahan alamnya. Siprus terdiri atas pegunungan tinggi, lembah yang subur, dan pantai yang luas. Ini adalah pulau terbesar ketiga di Mediterania setelah Sisilia dan Sardinia.

Secara umum, luasnya tidak lebih besar dari Jakarta. Agama Islam masuk ke Siprus sekitar 649 Masehi, pada saat pemerintahan Islam di Madinah dipimpin oleh Khalifah Utsman bin Affan. Demi menyebarkan dakwah ke Siprus inilah, para mujahid Islam kerap mengarungi Laut Tengah, di antaranya, Ummu Haram dan suaminya.

Secara geografis, Laut Tengah yang kondang pula dengan sebutan Laut Mediterania (Mediterania berarti daratan/negeri tengah) adalah laut antarbenua yang terletak di antara benua Eropa di utara, Afrika di selatan, dan Asia di timur.

Laut Tengah dihubungkan ke Samudra Atlantik oleh Selat Gibraltar. Sedangkan, Selat Bosporus menghu bung kan Mediterania dengan Laut Hitam. Terusan Suez, kanal buatan manusia yang terkenal itu, menghubungkan Laut Tengah dan Laut Merah.

Karena hubungannya yang sempit dengan samudra, pasang-surut di Laut Tengah sangat terbatas. Dalam hal iklim, wilayah Laut Tengah biasanya basah pada musim dingin dan kering pada musim panas. Dengan iklim se perti ini, tumbuhan yang banyak tumbuh di sini adalah zaitun, anggur, dan jeruk.

Pada masa lalu, laut ini merupakan jalur lalu lintas yang sibuk, memung kinkan perdagangan dan pertukaran budaya antara orang Mesir, Yunani Kuno, Romawi Kuno, dan Timur Tengah. Sejak abad ke-10, kaum Muslim menjadi penguasa jalur perdagangan di wilayah ini.

sumber : Islam Digest Republika
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement