REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisaris Utama Bank Muamalat Indonesia, Ilham Habibie, pada hari ini, Rabu (3/10), mengumumkan tim konsorsium penyelamat Bank Muamalat. Konsorsium investor Bank Muamalat terdiri dari empat pihak.
Empat pihak tersebut adalah Ilham Habibie, keluarga Panigoro, Lynx Asia, dan SSC Capital Hong Kong. Konsorsium investor ini yang akan menyuntik modal ke Bank Muamalat.
Dalam daftar konsorsium investor tersebut tidak terdapat nama bos Mayapada Group Dato Sri Tahir. Saat dikonfirmasi tentang kepastian Tahir masuk dalam konsorsium, Ilham hanya menyatakan konsorium hanya berisi empat pihak tersebut.
"Hal itu memang jadi isu belakangan. Tapi tadi kan sudah saya sebutkan," kata Ilham di kantor Bank Muamalat pada Rabu (3/10).
Ilham mengakui pernah ada pembicaraan langsung dan menawarkan hal ini kepada Tahir. "Pihak Pak Tahir bilang bisa ya dan bisa tidak. Tapi waktunya sudah pendek kalau saat ini, how come?," kata Ilham.
Ia menambahkan, skema investasi sendiri terdiri atas asset swap dan rights issue untuk modal Tier 1. "11 Oktober nanti akan RUPSLB untuk secara formal merinci proses tersebut," ucap putra sulung mantan Presiden BJ Habibie tersebut.
Sebelumnya, rencana penambahan modal Bank Muamalat melalui konsorsium investor yang digalang PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) gagal dilakukan karena perjanjian jual beli bersyarat (CSSA) antara Minna Padi dan Bank Muamalat telah berakhir pada 31 Desember 2017. Karena CSSA sudah berakhir, PADI tidak lagi menjadi pembeli siaga hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue Bank Muamalat.
Pasca itu, muncul konsorsium investor yang dipimpin Ilham Habibie. Beredar kabar pula Tahir akan bergabung dalam konsorsium tersebut.