Rabu 03 Oct 2018 17:43 WIB

Ratna: Cerita Penganiayaan untuk Keluarga, Bukan Politik

Ratna merasa perlu membuat alasan soal lebam di wajah ketika bertemu keluarga.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ratna Puspita
Ekpresi aktivis kemanusiaan, Ratna Sarumpaet memberikan keterangan kepada media terkait pemberitaan penganiyaan terhadap dirinya di kediaman Ratna Srumpaet, Jakarta, Rabu (3/10).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ekpresi aktivis kemanusiaan, Ratna Sarumpaet memberikan keterangan kepada media terkait pemberitaan penganiyaan terhadap dirinya di kediaman Ratna Srumpaet, Jakarta, Rabu (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis Ratna Sarumpaet menyatakan cerita penganiayaan yang sengaja ia buat sebagai alasan atas kondisi lebam di wajahnya tidak ada berkaitan dengan politik. Alasan tersebut dibuat untuk kepentingan keluarga seusai menjalani operasi sedot lemak pipi kirinya.

"Saya terus mengembangkan ide itu. Jadi selama sepekan lebih (kabar lebam karena pemukulan) itu ada di kalangan keluarga saya dan hanya untuk kepentingan keluarga saya. Tidak ada hubungannya dengan politik," ucap dia di kediamannya di Jalan Kampung Melayi Kecil V, Jakarta Selatan, Rabu (3/10).

Ratna menjelaskan, pada 21 September lalu, dia mendatangi rumah sakit khusus bedah untuk menemui ahli bedah plastik yang ia percayai, dokter Sidiq Ruharja. Dia tidak menyebut nama rumah sakit itu. 

Kemudian, Ratna dan dokter Sidiq sepakat melakukan penyedotan lemak pipi kiri. Besok paginya atau pada 22 September lalu, Ratna yang baru bangun tidur melihat wajahnya sudah lebam-lebam. 

Ia pun bertanya ke dokter dan dijawab bahwa kondisi lebam tersebut adalah hal biasa. Saat hendak pulang ke rumah, wajahnya masih lebam. Ratna tidak menceritakan detail kapan tanggal dia pulang.

Namun, di saat itulah dia mengaku telah membuat suatu kebodohan. Sebab, ia merasa perlu membuat alasan lain soal lebam di wajah ketika bertemu dengan keluarga. 

Lantas, ia menjelaskan kepada mereka, bahwa lebam di mukanya karena dipukuli orang. Ternyata, jawaban pendek itu membuat keluarga terus mengorek apa yang terjadi pada Ratna.

Ratna menyampaikan klarifikasi terkait beredarnya kabar yang menyebut dia dianiaya di kediamannya di Jalan Kampung Melayu Kecil V, Jakarta Selatan, Rabu (3/10). Media tidak diperkenankan mengajukan pertanyaan dalam agenda itu. Ratna juga menegaskan tidak ada penganiayaan terhadap dirinya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement