REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Tim pemadam dari berbagai elemen dan relawan melakukan upaya penyisiran sisa bara api dan kepulan asap di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Kabupaten Kuningan. Pemetaan area kebakaran juga dilakukan untuk memastikan api sudah padam dan area kebakaran terpetakan. "Kami akan melakukan upaya penyisiran dan pemetaan," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, dalam rilisnya yang diterima Republika.co.id, Rabu (3/10) malam.
Menurut Agus, upaya tersebut diutamakan di daerah Batu Arca ke Gunung Dulang dengan akses dari Desa Cibuntu. Lokasi tersebut bisa dicapai dengan kendaraan roda empat dan roda dua sampai Desa Cibuntu, yang dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju Blok Batu Arca.
Selain itu, lokasi penyisiran dan pemetaan lainnya yang diutamakan juga di daerah Cileutik dan Karang Dinding, dengan akses dari Cileutik Pasawahan. Lokasi tersebut bisa dicapai dengan kendaraan roda empat (4 WD) dan roda dua (trail). "Lokasi lainnya adalah daerah Gunung Dulang ke arah barat, dengan akses dari BSB yang bisa dicapai dengan kendaraan roda empat (4 WD) dan roda dua (trail)," kata Agus.
Seperti diketahui, kebakaran hutan di kawasan TNGC diduga berasal dari Blok Erpah, Desa Cibuntu, Kecamatan Pasawahan, Ahad (30/9) pukul 12.00 WIB. Api kemudian menyebar ke atas ke G Dulang dan Blok Cileutik, Desa/Kecamatan Pasawahan.
Lokasi kebakaran terjadi pada ketinggian 300 Mdpl hingga 1.600 Mdpl. Lokasi tersebut merupakan daerah perbukitan yang didominasi tumbuhan alang-alang dan perdu, dengan kondisi lahan bebatuan.
Agus menyebutkan, pada Rabu (3/10) pukul 11.00 WIB, tim yang melakukan pemadaman dan penyisiran di Blok Batu Arca yang menuju G Dulang sudah turun kembali ke Desa Cibuntu. Tim yang terdiri dari Masyarakat Peduli Api (MPA), TNI dan relawan itu melaporkan titik api sudah padam.
Selain itu, pada Rabu (3/10) pukul 12.00 WIB, tim pemadam yang melakukan pemadaman dan penyisiran di Blok Cileutik, juga melaporkan titik api sudah padam. "Kawasan hutan yang terbakar sementara diperkirakan seluas 355,25 hektare," tutur Agus.
Sementara itu, meski dilanda kebakaran, namun seluruh jalur pendakian ke puncak gunung tertinggi di Jawa Barat tersebut masih dibuka. Kepala Seksi Wilayah I Kuningan TNGC, San Andre Jatmiko, menjelaskan, kawasan yang terbakar tersebut lokasinya di bagian bawah sebelah utara dan timur. Menurutnya, kawasan itu jauh dari jalur pendakian. "Jadi kami masih membuka semua jalur ke puncak," tandas San Andre Jatmiko.