Jumat 05 Oct 2018 18:17 WIB

Japan Airlines Pindah Operasional ke Terminal 3

PT Angkasa Pura II sedang membangun hotel transit berkapasitas 150 kamar hotel.

Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta
Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Japan Airlines (JAL) akan berpindah operasional pada 26 Oktober 2018 dari Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta ke Terminal 3. Penerbangan perdana Japan Airlines di Terminal 3 akan terjadi pada jadwal penerbangan JL720 pukul 06.46 di counter check-in C01-C06.

Executive General Manager, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II (Persero), M Suriawan Wakan menyatakan, pihaknya sangat antusias dalam menyambut perpindahan operasional tersebut.

Seluruh persiapan operasional akan dimaksimalkan agar pelayanan lebih prima di terminal yang memiliki panjang 2,5 kilometer dan daya tampung 25 juta penumpang itu.

Didukung dengan berbagai fasilitas berteknologi canggih dan modern, Wakan optimistis Terminal 3 akan menjadi pemicu berkembangnya Japan Airlines  dalam berbagai aspek. Sebab, Terminal 3 kini telah berkelas dunia, contohnya telah tersedia mesin penanganan bagasi otomatis atau Baggage Handling System (BHS) yang memiliki pendeteksi keamanan sampai level 5, mesin check-in mandiri,  CCTV yang terpasang di 600 titik dan WiFi.

Untuk konektivitas Terminal 3 juga tersedia, mulai dari shuttle bus hingga Skytrain yang siap mengantar penumpang dari satu terminal ke terminal lain di Bandara Soekarno-Hatta.

Begitu pun hotel, PT Angkasa Pura II (Persero) saat ini sedang membangun hotel transit yang berkapasitas 150 kamar hotel di Internasional.  Sedangkan yang telah dihadirkan saat ini yakni hotel kapsul di Terminal 3 sebanyak 120 unit sejak 10 Agustus 2018.

“Berbagai persiapan telah kami lakukan dalam perpindahan operasional ini. Kami antusias menyambut perpindahan Japan Airlines ke Terminal 3,” ujar Wakan dalam siaran persnya, Jumat (5/10).

Peningkatan pelayanan terjadi karena secara terus menerus PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan pembangunan infrastruktur dalam rangka peningkatan kapasitas penumpang dan pesawat.

 “Langkah ini (perpidahan maskapai)  seakan menandai pertumbuhan konektivitas yang secara terus menerus meningkat dan semakin bersaing sebagai bandara di dunia yang menjadi kebanggaan Negara Indonesia,” kata Wakan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement