REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan menyoroti pentingnya sumber daya manusia (SDM) kompeten di bidang ilmu kebumian untuk Negara Cincin Api seperti Indonesia. Ia mencontohkan pentingnya peran vulkanologis dan geologis dimasukkan ke seluruh sektor pemerintahan dan swasta, khususnya terkait pembangunan infrastruktur.
"Pertamina dan PLN misalnya, tidak ada punya vulkanologis dan geologis. Ini menjadi fokus penting dan bisa dimasukkan ke dalam pertimbangan SDM kita," kata Jonan dijumpai di Universitas Udaya, Jimbaran, Jumat (6/10) sore.
Jonan mengatakan PLN mengoperasikan sistem kelistrikan di seluruh Indonesia, namun tidak memiliki unit khusus yang terdiri dari vulkanologis dan geologis. Kondisi bencana, seperti gempa bumi dan tsunami di Palu membuat sistem kelistrikan di Sulawesi Tengah sempat terganggu.
"Jika mau bangun sistem distribusi, penyulang, dan sebagainya, lulusan STM juga bisa," kata Jonan.
Gempa bumi berkekuatan 7,4 skala richter (SR) di Palu, Jumat (28/9) membuat listrik mati total. Sambungan kabel jaringan rusak akibat terkena reruntuhan bangunan dan dihantam ombak tsunami. Bahan bakar minyak (BBM) juga menjadi barang langka sebab Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) ikut terdampak.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, progres pemulihan intalasi listrik di Kota Palu, Sulawesi Tengah mencapai 65 persen. Listrik dihasilkan dari operasional gardu induk dan genset tambahan yang disiapkan PLN.
"Pekan depan minimal pemulihan listrik sudah 90 persen. Listrik kita terus upayakan karena dia sumber perekonomian," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Pemulihan listrik di Bali dilakukan PLN Palu dibantu PLN Wilayah IV Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Makassar (Sulawesi Selatan). Pemulihan listrik juga dilakukan di daerah terdampak lain, seperti Kabupaten Donggala dan Sigi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika