Senin 08 Oct 2018 12:24 WIB

Sukseskan Pertemuan IMF, BUMN Paparkan Capaian Pembangunan

Data pencapaian perekonomian dan proyek strategis akan disajikan secara digital.

Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) - Bank Dunia (World Bank) 2018 menjadi ajang mempromosikan Indonesia secara keseluruhan. Sejumlah kegiatan yang menyelaraskan aspek budaya dan dinamika pembangunan disajikan di Paviliun Indonesia, area Hotel Westin.
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) - Bank Dunia (World Bank) 2018 menjadi ajang mempromosikan Indonesia secara keseluruhan. Sejumlah kegiatan yang menyelaraskan aspek budaya dan dinamika pembangunan disajikan di Paviliun Indonesia, area Hotel Westin.

REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama seluruh perusahaan negara siap menyambut lebih dari 15 ribu peserta pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF)-World Bank (WB) 2018 dalam Indonesia Pavilion yang terletak di area utama pertemuan di Nusa Dua, Bali. Pembuatan Indonesia Pavilion juga didukung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian ESDM, Badan Ekonomi Kreatif, Kementerian Kominfo dan Kementerian Keuangan.

Indonesia Pavilion akan menampilkan banyak hal menarik tentang Indonesia dari segi pembangunan, bisnis, proyek-proyek strategis nasional, wisata hingga kekayaan seni budaya serta kerajinan tangan khas Indonesia. Tak hanya itu, berbagai faktor pendukung investasi yang dapat menarik para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia juga ditampilkan dalam showcase hall seluas lebih dari 2.000 meter tersebut.

Staf Khusus I Menteri BUMN, Sahala Lumban Gaol mengatakan dalam Annual Meeting IMF-WB 2018 di Nusa Dua, Bali, Indonesia Pavilion dapat menjadi jendela pertama bagi para anggota delegasi yang hadir mengenal Indonesia secara singkat. Namun dengan informasi yang cukup merepresentasikan segala keunggulan, keindahan dan keunikan Indonesia.

"Konten Indonesia Pavilion akan menyampaikan pesan nawacita, di situ akan ditampilkan Indonesia in numbers, dalam rangka rediscover Indonesia supaya orang melihat perkembangan pembangunan Indonesia yang perlu ditonjolkan pembangunan infrastruktur kita dulunya sangat jauh terbelakang, sekarang sudah luar biasa," kata Sahala.

Area Indonesia Pavilion sendiri terbagi dari beberapa ruangan tematik seperti BUMN Hall, area workshop, area pameran, VIP lounge, investment lounge, dan stage pavilion atau coffee shop. Para tamu akan menelusuri setiap ruangan yang punya keunikan masing-masing.

Gagasan lain yang ingin disampaikan dalam Indonesia Pavilion yakni menjabarkan kepada delegasi tentang semangat Nawacita yang diaplikasikan Indonesia dalam setiap aspek pembangunan. Serta mengajak para investor untuk menjadi bagian dari perjalanan perkembangan Indonesia dalam bidang ekonomi, industri, infrastruktur, pariwisata hingga seni dan kerajinan tangan khas Indonesia.

photo
Area Indonesia Pavilion di pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia.

Sahala menambahkan dalam Indonesia Pavilion itu juga bakal ditampilkan konektivitas yang sudah dibangun di Indonesia, mulai dari jalan tol hingga pelabuhan laut. Kerajinan tangan hingga seni hasil kekayaan Indonesia juga bakal dipamerkan di ajang pertemuan internasional tersebut. 

"Poinnya, kita tunjukan kepada masyarakat dunia tentang persepsi rediscover Indonesia. Mereka bakal melihat perkembangan digital Indonesia, pembangunan konektivitas, dan apa arti konektivitas itu," terangnya seperti dalam siaran pers, Senin (8/10).

Data-data pencapaian perekonomian Indonesia dan data proyek strategis nasional akan tersaji secara digital dan atraktif pada layar LED di Indonesia Pavilion.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement