REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) tahun 2018. Kegiatan bertema ”Meningkatkan Peran Ulama untuk Mempererat Ukhuwah Umat dalam Bingkai NKRI” tersebut diadakan di di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa-Rabu (9/10-10/10).
Siaran pers MUI DKI Jakarta yang diterima Republika.co.id, Senin (8/10) menyebutkan, acara pembukaan musda dilakukan di Balai Agung, Balaikota Pemprov DKI Jakarta, Selasa (9/10).
Ketua Pelaksana Musda MUI Provinsi DKI Jakarta tahun 2018, Drs H Abi Ichwanuddin MSi mengatakan, tujuan musda tersebut adalah, pertama, sebagai evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja MUI Provinsi DKI Jakarta selama lima tahun belakangan ini; kedua, menetapkan kebijakan organisasi dan menyusun Garis Besar Program Kerja untuk lima tahun ke depan.
Tujuan ketiga, kata Abi Ichwanuddin, menetapkan susunan Dewan Pimpinan MUI Provinsi DKI Jakarta Masa Khidmat 2018-2023; keempat, melakukan konsolidasi organisasi; dan kelima, mengkaji berbagai informasi baru yang berkembang yang mempunyai pengaruh strategis bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. ”Musda diikuti oleh 112 orang, terdiri atas 99 orang peserta dan 13 peninjau,” ujar Abi.
Peserta terdiri atas Dewan Pertimbangan MUI Provinsi DKI Jakarta, Dewan Pengurus MUI Provinsi DKI Jakarta, Pengurus MUI Kota/Kabupaten se-DKI Jakarta, LPPOM MUI DKI Jakarta dan Ganas Annar MUI DKI Jakarta.
Sedangkan peserta peninjau terdiri atas Pimpinan MUI Pusat, pimpinan ormas-ormas Islam tingkat Provinsi DKI Jakarta, yaitu: NU, Muhammadiyah, Syarikat Islam, Persatuan Islam (Persis), Al-Irsyad, Al-Wasliyah, Mathla`ul Anwar, Dewan Masjid Indonesia (DMI), Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII), Persatuan Umat Islam (PUI). ”Selain itu, dari unsur pondok pesantren dan perguruan tinggi Islam,” papar Abi Ichwanuddin.