REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Gempa bumi yang mengguncang Lombok dua bulan lalu masih memerlukan perhatian dari berbagai pihak. Kebutuhan Hunian Sementara (huntara) yang layak dihuni oleh para pengungsi sangat dibutuhkan. Harapannya sambil membangun hunian tetap mereka dapat memulai aktifitas normal keseharian untuk bangkit.
Mudir Aam JATMAN KH. Wahfiudin Sakam sejak Selasa (9/10) berada di Lombok untuk beberapa kegiatan, salah satunya adalah penyerahan 28 unit Huntara untuk para pengungsi Kecamatan Batu Layar.
“Selasa siang kemarin, beliau mengisi istighasah dan tabligh akbar bersama warga terdampak gempa di Pohgading. Turut hadir Bupati Lombok Timur Bapak Sukiman Azmy, Doktor Syafii Antonio, dan Ustaz Yusuf Mansyur,” ujar Anis, reporter JOL yang bertugas di lapangan.
“Rabu pagi sekitar pukul delapan sampai dengan Zhuhur, Mudir Aam diminta memberikan pelatihan di Koperasi Baituttamkin binaan Ustadz Syafii Antonio. Setelah itu baru ke Pondok Pesantren Riyadlusshibyan untuk penyerahan Huntara,” sambung Anis menjelaskan.
Wakil Talqin TQN Suryalaya tiba di lokasi penyerahan bantuan pukul 17.20 WITA, disambut oleh Rais Aam dan Mudir Aam NTB, KH. TGH Hanafia dan Ir. H. M. Ilham. Tidak ketinggalan para santri dan warga sekitar.
Bantuan Huntara yang digalang oleh JATMAN dibangun oleh DD Konstruksi kurang lebih selama satu pekan. Rencananya 5 unit diperuntukkan untuk santri, dan 23 unit untuk warga di sekitar pondok. “Kita prioritaskan untuk warga lanjut usia, janda, fakir miskin, dan keluarga yang memiliki anak bayi,” ujar Nurul, putra Tuan Guru Haji Hanafia.
Bantuan Huntara dari JATMAN untuk para korban gempa di Lombok adalah salah bentuk perhatian para pengamal tarekat terhadap kondisi yang terjadi di negeri ini.
“Kami mewakili JATMAN NTB, santri dan warga mengucapkan terimakasih atas bantuan dan perhatiannya. Kami bisa tinggal di tempat yang layak huni,” ujar Rais Aam NTB TGH Hanafia.
Sementara itu Kiai Wahfiudin menyampaikan terimakasih atas donasi dari para pengamal tarekat yang bernaung di JATMAN untuk ikut membantu saudara-saudara yang sedang mengalami musibah. “Semoga para korban gempa di Lombok bisa cepat pulih dan bangkit. Dengan adanya Huntara ini santri dan warga tidak lagi kedinginan. Makin kuat dzikirnya,” tutupnya.