Ahad 14 Oct 2018 16:30 WIB

Sohibul Minta KPK Supervisi Pakta Integritas Caleg PKS

Konsolidasi nasional PKS dihadiri wakil ketua KPK.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Muhammad Hafil
Logo PKS
Foto: Dok Republika
Logo PKS

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahteran (PKS) menggelar   konsolidasi nasional. Dalam kesempatan tersebut seluruh calon anggota legislatif (caleg) DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota diminta untuk menandatangani pakta integritas.

Mewakili kader, Ketua Majelis Syuro (PKS) Salim Segaf Aljufri membacakan pakta integritas yang terdiri dari delapan poin. Salah satu poin di dalam pakta integritas tersebut yaitu komitmen untuk tidak korupsi.

"Mencegah dan menghindarkan diri dr perbuatan korupsi kolusi dan nepotisme serta pelanggaran hukum lainnya dan tdk menyalahgunkan jabatan wewenang yang diamanahkan oleh partai dan atau negara sebagai sarana untuk memperkaya diri dan atau orang lain," kata Salim.

Di dalam konsolidasi tersebut hadir pula Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang. Presiden PKS Sohibul Iman kehadiran Saut dinilai penting untuk memberikan pengawasan ke depan.

"Saya bilang bapak harus bantu kami pak, insya Allah ke depan kerja sama kita bersama KPK kita tingkatkan untuk memperkecil tingkat penyimpangan-penyimpangan para caleg," tuturnya.

Sementara itu Saut mengatakan dengan adanya pakta integritas diharapkan calon legislatif bisa terhindar dari perilaku menyimpang. Menurut Saut kehadiran KPK di tengah-tengah calon legislatif dinilai tak kalah penting.

"Oleh sebab itu nanti kita menjaga mereka berintegritas supaya mereka tetap berani melawan segala macam cobaan yang mungkin mereka terganggu integritasnya," katanya.

Untuk diketahui PKS menggelar Konsolidasi Nasional yang bertempat di Hotel Bumi Wiyata. Sebanyak 1400 kader yang terdiri dari caleg DPR dan tim pemenangan hadir di dalam konsolidasi nasional tersebut.  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement