Senin 15 Oct 2018 13:44 WIB

BPN: Proses Pemeriksaan Terkait Ratna Pengaruhi Fokus Tim

BPN akan kooperatif dalam memenuhi penggilan kepolisian terkait kasus Ratna.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Ratna Puspita
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade bersama Jurnalis Republika, Joko Sadewo di program JokoTalk
Foto: Republika TV
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade bersama Jurnalis Republika, Joko Sadewo di program JokoTalk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade, mengakui, proses pemeriksaan kasus hoaks Ratna Sarumpaet mengganggu kerja timnya. Sebab, BPN harus memecah fokusnya antara kerja pemenangan dan panggilan polisi.

"Ya tentu memecah konsentrasi, tetapi kami akan tetap mencoba fokus," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Senin (15/10).

Ia menegaskan, BPN akan kooperatif dalam memenuhi penggilan kepolisian terkait kasus hoaks. Dengan demikian, kata dia, akan terbukti bahwa pasangan Prabowo-Sandiaga dan tim kampanye tidak melakukan distribusi hoaks.

Kasus hoaks yang disebarkan oleh Ratna Sarumpaet membuat kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ikut terlibat proses hukum. Nama-nama dari struktur BPN satu per satu dijadwalkan melakukan pemeriksaan sebagai saksi untuk kasus tersebut.

Kepolisian Daerah Metro Jaya telah menjadwalkan pemeriksaan kepada Wakil Ketua BPN Nanik S Deyang pada Senin (15/10). Sebelumnya, pemeriksaan juga telah dilakukan kepada Amien Rais, yang kini menjabat sebagai anggota Dewan Pembina BPN.

Selain dua nama itu, Andre mengatakan, Koordinator Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak juga akan dimintai keterangan sebagai saksi pada Selasa (16/10). "Hari ini Mbak Nanik, besok Dahnil. Saya enggak tahu datang apa enggak, tetapi yang jelas kalau dia (Nanik) enggak dateng hari ini, besok Dahnil juga,” kata dia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement