REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Mahkamah Dewan Kehormatan (MKD) Sufmi Dasco Ahmad membenarkan adanya peristiwa penembakan di ruangan kerja dua anggota DPR RI. Ia juga menjelaskan kronologi peristiwa tersebut.
"Tadi saya diminta oleh anggota DPR sebagai kapasitas saya sebagai ketua MKD untuk datang ke ruangan 1601 ruangan Pak Wenny Warou, anggota Komisi III dari Fraksi Gerindra," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (15/10).
Dari pengamatannya di lokasi kejadian, Dasco mengatakan, jendela ruangan Wenny Warou berlubang. Plafon di ruang kerja Wenny juga tampak berlubang.
"Diperkirakan oleh pihak yang berwajib dan anggota dari Perbakin tadi datang bahwa itu adalah peluru dengan kaliber besar," ujarnya.
Kejadian tersebut terulang beberapa menit kemudian. Dasco mengaku diminta turun untuk mengecek ruangan Bambang Heri Purnama yang juga mengalami kejadian serupa.
"Kebetulan polisi sudah datang ke ruangan 1313 itu, anggota Fraksi Golkar Pak Bambang HP juga dari komisi III," tuturnya.
Sama seperti ruangan Wenny, tembok ruangan Bambang juga berlubang akibat tembakan tersebut. Salah seorang tenaga ahli Bambang juga nyaris menjadi korban.
"Tadi kita lihat tenaga ahli Pak Bambang HP memakai kerudung dan di belakang kerudungnya tembus di kepala dari kiri ke kanan. Nyaris, untung kepalanya nggak kena. Tapi, saya enggak lihat apakah kemudian tergores atau gimana, tapi yang pasti itu tembus dari kiri ke kanan," ucapnya.
Ia berharap kepolisian bisa segera mengusut peristiwa tersebut agar anggota DPR merasa tenang dan nyaman dalam bekerja.
Sebelumnya, dikabarkan dua ruangan anggota Komisi III DPR RI ditembak orang tidak dikenal, Senin (15/10). Penembakan terjadi di ruangan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Gerindra Wenny Warouw di lantai 16 dan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Bambang Heri di lantai 13, Gedung Nusantara 1 DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.