REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak panitia acara dari komunitas Oent (komunitas pencinta Korea) Semarang meminta maaf kepada pihak pengelola mal dan seluruh masyarakat atas kesalahpahaman terkait acara Pocky Challenge, berpasangan sesama pria atau wanita. Ketua Komunitas Oent Arga Iskandar dalam surat pernyataannya tertanggal Ahad (14/10), meminta maaf kepada masyarakat atas viralnya foto tak pantas di kegiatan tersebut.
Berkenaan dengan gelaran dan ekshibisi bertajuk "Litle Korea" di Armada Town Square (Artos) Mall Magelang, menurut dia, gambar yang beredar menjadi viral di medsos dan seolah ditujukan aksi LGBT adalah kurang tepat. Sebab, hal itu merupakan salah satu dari permainan pada saat dance cover dan singing cover competition.
"Atas hal ini, kami selaku komunitas Oent memohon maaf kepada masyarakat Magelang. Untuk ke depannya, kami akan lebih berhati-hati dalam menjaga batasan sesuai norma yang berlaku di masyarakat," sebut Arga dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (14/10).
Diakui dia, gambar yang viral tersebut merupakan gambar ketika lomba makan Pocky secara berpasangan. Lomba ini pun, ungkap dia, diadakan di sela-sela waktu kosong proses penjurian dan penilaian peserta.
"Kami selaku komunitas tidak bermaksud untuk membuat sebuah tontonan yang tidak layak," ujarnya.
Setelah muncul penolakan, ia mengakui panitia lantas berusaha meniadakan acara tersebut hingga akhir acara. Namun, gambar tersebut sudah terlebih dahulu viral di masyarakat dan memunculkan penolakan dari beberapa elemen masyarakat.
Akibat viralnya foto Pocky Challenge di acara Korean Singing and Dance Competition tersebut, Front Pembela Islam (FPI) Magelang meminta aparat kepolisian menghentikan acara tersebut. Pihak kepolisian yang sigap mendatangi manajemen Artos Mall Magelang untuk menjelaskan perihal acara tersebut, sebelum akhirnya dihentikan oleh pihak mal.