Rabu 17 Oct 2018 00:27 WIB

Fadli: Peluru Tembus Gedung DPR Kejadian Luar Biasa

Fadli mengatakan gedung DPR merupakan salah satu objek vital negara.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fadli Zon
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fadli Zon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon menilai, tembusnya kaca Gedung Nusantara I oleh peluru di Kompleks Parlemen Senayan merupakan kejadian luar biasa. Sebab, gedung DPR merupakan salah satu objek vital negara.

"Jadi kalau menurut saya ini satu kejadian luar biasa. Karena gedung parlemen jelas adalah objek vital dan sangat penting bagi demokrasi," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (16/10).

Karena itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mengimbau aparat kepolisian untuk segera mengungkap kejadian tersebut. Dengan begitu, tak ada tafsir liar yang timbul akibat kejadian yang hampir merenggut nyawa anggota DPR Fraksi Gerindra Wenny Warouw. Menurutnya, aparat kepolisian harus bertindak untuk memastikan pelurur itu merupakan salah sasaran atau ada faktor kesengajaan.

"Jelas dari kejadian itu hampir saja merenggut nyawa juga. Kaca itu tembus ke ruang kerja anggota DPR, apalagi kebetulan dari Partai Gerindra. Ini harus mendapatkan perlundungan," ujarnya.

Ia menegaskan, pihaknya juga masih menunggu kepastian hasil penyeledikan. Menurut dia, harus ada uji balistik untuk mengetahui dari mana datangnya peluru. Dengan begitu, dapat diselediki lebih lanjut mengenai potensi faktor kesengajaan.

"Kita baru dapatkan kesimpulan setelah ada uji balistik. Dan itu peluru siapa, siapa yang menembakkan," katanya.

Selain itu, Fadli mengatakan, pihaknya mau tak mau harus memperkuat sistem pengamanan di DPR. Ia mengakui, selama ini sistem keamanan yang dikembangkan hanya di atas tanah (on the ground). Sementara, peluru menembus kaca ke gedung DPR baru terjadi. Namun, saat ini, ia belum mau mengambil kesimpulan terburu-buru.

"Saya kira itu yang sekarang perlu diungkap dulu dengan cepat dan tepat. Karena ini kan jelas bisa ditafsirkan macam-macam, bisa ditafsirkan sebagai sebuah teror juga," tegasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement