Rabu 17 Oct 2018 15:06 WIB

Gubernur Percepat Penanganan Abrasi Pantai di Sumatra Barat

Abrasi dan hujan deras menyebabkan 24 rumah rusak di Ulakan.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolanda
Sejumlah warga melihat kondisi rumah yang rusak akibat banjir bandang di Nagari Tanjung Bonai, Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Jumat (12/10).
Foto: ANTARA FOTO/McAeil
Sejumlah warga melihat kondisi rumah yang rusak akibat banjir bandang di Nagari Tanjung Bonai, Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Jumat (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Balai Wilayah Sungai Sumatra V untuk mempercepat proses penanganan abrasi yang menerjang deretan pantai di Padang Pariaman. Hingga saat ini, tercatat puluhan rumah rusak di akibat diterjang abrasi pantai. 

Di Ulakan misalnya, abrasi dan hujan deras menyebabkan kerusakan pada 24 rumah dan memaksa lebih kurang 90 orang untuk mengungsi ke tempat lain. Sebagian besar memilih menumpang di rumah kerabat atau keluarga yang posisinya jauh dari bibir pantai. 

Semantara di Pasir Baru Sungai Limau, abrasi membuat empat rumah warga dan 15 pondok nelayan rusak. Bahkan Pemerintah Nagari Pasir Baru menyebutkan, abrasi mengancam 200 bangunan lainnya yang berada 20 meter dari garis bila tak ada langkah penyelamatan oleh pemerintah. 

"Kejadiannya Kamis (11/10) lalu. Ini dipengaruhi juga oleh cuaca dan hujan lebat belakangan. Ada 24 KK yang kena," ujar Irwan saat meninjau rumah warga yang terdampak di Ulakan, Padang Pariaman, Rabu (17/10). 

Di saat yang sama, tim dari Balai Wilayah Sungai Sumatra V telah menurunkan sejumlah alat berat untuk menumpul 200 unit geobag (kantong berisi tanah) untuk menekan laju abrasi pantai. Gubernur juga meminta warga bersabar sebelum bantuan pemerintah benar-benar datang. Irwan menjanjikan bantuan bantu warga yang rumahnya terdampak abrasi segera turun. 

Baca juga, Kinerja Ekspor Sumbar Kembali Turun

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement