Sabtu 20 Oct 2018 04:37 WIB

Nyaris Terbunuh, Jenderal AS: Saya Bukan Target Sasaran

Penembaan dilakukan oleh seorang pengawal gubernur provinsi di Afghanistan.

Ilustrasi Penembakan
Foto: Pixabay
Ilustrasi Penembakan

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Jenderal Amerika Serikat di Afghanistan tak yakin ia menjadi sasaran serangan yang membunuh kepala kepolisian, dan pejabat-pejabat Afghanistan. Ia mengatakan, pria bersenjata tersebut mungkin sengaja tidak menembaknya.

Pada Kamis (18/10), pria bersenjata membunuh kepala kepolisian Kandahar serta seorang perwira tinggi badan intelijen Afghanistan. Panglima pasukan pimpinan NATO di Afghanistan, Jenderal Scott Miller, yang berdiri di dekat mereka ketika serangan terjadi, tak mengalami luka-luka.

"Penilaian saya ialah saya bukan yang jadi sasaran. Jaraknya sangat dekat. Tetapi menurut penilaian saya, saya bukan sasaran," kata Miller kepada Tolo News TV dari Afghanistan dalam wawancara.

Baca juga, Taliban Tewaskan 30 Tentara Afghanistan.

Jenderal Abdul Razeq, yang merupakan panglima kepolisian di provinsi di bagian selatan itu dan salah seorang perwira keamanan yang sangat kuat pengaruhnya, menderita cedera serius hingga tewas akibat serangan tersebut. Penembakan dilakukan seorang pengawal gubernur provinsi ketika ia keluar dari pertemuan dengan para pejabat pada Kamis.

Selain itu, kepala dinas intelijen setempat, NDS, tewas dan gubernur provinsi mengalami luka parah, sementara penyerang sendiri tewas.

Miller juga berada di pertemuan tersebut dan sedang menuju ke helikopternya untuk kembali ke Kabul ketika pria bersenjata itu melepaskan tembakan. Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Dalam pernyataan, kelompok itu menyebut Razeq dan Miller sebagai pejabat yang mereka bidik.

Dua warga Amerika dan seorang anggota kontrak koalisi cedera. Para pejabat keamanan Afghanistan yakin penyerang tersebut sengaja tak membunuh Miller.

"Mereka tak menginginkan reaksi AS dan masyarakat internasional. Ini murni peringatan bagi Miller bahwa mereka dapat menyerangnya jika mereka mau," kata salah seorang pejabat Afghanistan yang minta namanya tak disebutkan.

Adapun Razeq merupakan pengkritik keras Pakistan dan dinas intelijennya. Para pejabat Afghanistan sering menuding Pakistan mendukung operasi Taliban. Islamabad membantah tudingan tersebut.

Pada Jumat, kepala staf angkatan darat Pakistan mengeluarkan pernyataan mengutuk kekerasan Kandahar dan menyatakan mendukung prakarsa-prakarsa menuju perdamaian di kawasan.

Seorang pejabat keamanan asing mengatakan Razeq tak mengunjungi rumah gubernur itu dalam beberapa bulan karena dia takut disusupi dan hanya pergi karena Miller dan delegasinya berada di sana.

Identitas pembunuh, yang disebut para pejabat Afghanistan sebagai Gulbuddin, segera terungkap. Kepolisian telah menangkap tiga kali, tetapi rincian latar belakangnya atau mengapa ia melancarkan serangan masih belum jelas.

Seorang perwira senior asing yang diberi pemaparan soal kasus itu mengatakan si penyerang telah direkrut tahun ini sebagai bagian dari tim keamanan gubernur. Tak seorang pun mengakui jasadnya, tetapi teman-temannya di tim keamanan mengatakan anggota keluarganya tinggal di pinggiran Kandahar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement