REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Unsur pimpinan daerah Kota Sukabumi mengumpulkan para tokoh agama, ormas Islam dan kepemudaan di Balai Kota Sukabumi, Selasa (23/10) malam. Langkah tersebut untuk menjaga kondusivitas wilayah setelah peristiwa pembakaran bendera tauhid di Garut.
Dalam kesempatan tersebut hadir Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro, Dandim 0607 Kota Sukabumi Letkol Kav Mujahidin, dan Ketua DPRD Kota Sukabumi Yunus Suhandi. Selain itu hadir pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi, pimpinan pondok pesantren, dan perwakilan dari Nahdlatul Ulama (NU).
"Kami berkumpul dengan para tokoh agama, ormas Islam, dan pemuda insya Allah semuanya bersepakat akan menjaga kondusivitas di Sukabumi,’’ ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada wartawan selepas pertemuan Selasa malam. Dalam kesempatan itu wali kota menyampaikan agar permasalahan di Garut bisa dilokalisir di sana dan tidak merembet ke Sukabumi.
Oleh karena itu lanjut Fahmi, akan terus dijalin komunikasi yang digagas pemkot, aparat keamanan baik Polri dan TNI bersama dengan semua elemen masyarakat. Harapannya agar Sukabumi tidak terpengaruh dengan kejadian di Garut. Bila komunikasi terus dilakukan maka kondisi kota akan tetap baik
"Iimbauan untuk seluruh masyarakat agar tetap tenang dan jaga kondusivitas di wilayah,’’ imbuh Fahmi. Masyarakat juga diminta jangan terprovokasi ajakan yang menyesatkan.
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro menambahkan, langkah komunikasi dengan semua elemen masyarakat akan terus dilakukan baik ormas Islam dan tokoh agama. "Upaya ini untuk bisa menjaga situasi agar tetap kondusif,’’ kata dia.
Polisi juga ungkap Susatyo, melakukan peningkatan kegiatan kepolisian untuk mencegah pihak lain yang memancing di air keruh dan kontrarproduktif. Hal ini untuk menjaga Sukabumi berjalan sebagaimana mestinya dan mengerti makna kerukunan.
Susatyo mengatakan, kegiatan bersama dengan tokoh agama dan ormas ini merupkan respon cepat muspida terkait insiden di Garut. Ke depan warga diminta tidak terpengaruh isu yang di luar dan langsung bertemu untuk mendapakan kejelasan dan menahan diri serta biarkan hukum yang akan bekerja. Di mana penanganan dilakukan secara serius dan tidak main-main.
Salah satu tokoh ulama dan pimpinan Ponpes Dziki Alfath Sukabumi Fajar Laksana mengatakan, para tokoh ulama menyambut baik respon cepat yang dilakukan muspida di Kota Sukabumi. ‘’ Bila tidak dilakukan dengan cepat maka akan liar karena banyak yang marah dengan pembakaran bendera tauhid,’’ cetus dia dalam forum pertemuan. Sehingga para tokoh agama dan ormas berharap agar pelaku pembakaran bendera tauhid diusut secara hukum.