REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPD Partai Gerindra DKI Muhammad Taufik mengaku tersenyum setelah pernyataan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto soal wakil gubernur DKI Jakarta. Prabowo menyerahkan keputusan usulan nama calon wagub kepada Taufik.
"Yah, senyum ajalah, itu tandanya bagus," kata Taufik saat dihubungi di Jakarta, Kamis (25/10).
Taufik menyatakan segera bertemu dengan pengurus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk membahas posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta. "Kami akan melakukan pertemuan dengan PKS pada bulan depan, tepatnya minggu pertama," kata Taufik.
Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Syarif mengatakan pernyatan Prabowo menujukan restu bagi Taufik. "Bisa ditafsirkan restu dari Pak Prabowo untuk Pak Taufik, bisa ditafsirkan," kata dia kepada Republika.co.id, Kamis (25/10).
Dengan restu dari Prabowo, Taufik mendapat kewenangan untuk berkomunikasi dengan DPW PKS DKI. Syarif menuturkan komunikasi dengan PKS rencananya akan digelar pekan depan.
Prabowo Subianto (kanan) dan adiknya, Hashim Djojohadikusmo. (Republika/Febrianto)
Syarif mengatakan restu dari Prabowo menguatkan keputusan rapat pimpinan (rapim) DPD Partai Gerindra DKI, yang juga dihadiri pengurus ranting, pada 21 September 2018. Kala itu, DPD Partai Gerindra DKI telah memberi mandat kepada Taufik menjadi pengganti Sandi.
"Pengurus provinsi memutuskan saya pimpin rapat, memutuskan Pak Taufik jadi wagub, kita mandatkan Pak Taufik, bukan Pak Taufik yang putuskan," kata Syarif. Syarif menjelaskan hasil dari rapim tersebut sudah dibawa ke DPP Partai Gerindra.
Prabowo akhirnya angkat bicara seputar pososi wagub DKI yang ditinggalkan Sandiaga Uno karena maju mendampinginya pada Pilpres 2019. "Tenang saja, you tunggu waktunya pengumuman. Tanya Pak Taufik-lah siapa," kata Prabowo usai menghadiri acara deklarasi Gerakan Emas, di Stadion Klender, Rabu (24/10).
Prabowo tidak menjawab secara gamblang ihwal siapa yang ditunjuknya sebagai pengganti posisi Sandiaga di wakil gubernur DKI Jakarta. Menurutnya hal tersebut menjadi kewenangan M Taufik sebagai ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta.
Ini sesuai dengan ketentuan yang dipegang partai tersebut, yakni urusan di daerah ditentukan oleh DPD atau DPC. "Kalau partai saya gitu, kalau ketua provinsi, dia yang tentukan. Kalau ketua DPC dia tentukan, saya bagaimana beliau lah," ucapnya.
Baca Juga:
- Soal Wagub DKI, Taufik Gerindra: Tinggal Tunggu Hari Baik
- Gerindra tak Tarik M Taufik dari Daftar Bacaleg
Pernyataan Prabowo ini tidak hanya menjawab rapim internal DPD Partai Gerindra DKI, melainkan juga pertanyaan PKS selama ini. Pada 16 Oktober lalu, anggota Dewan Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboebakar Alhabsyi mengatakan partainya masih menunggu Prabowo soal posisi wagub DKI.
Ia mengatakan keputusan mengenai posisi wakil gubernur (wagub) DKI Jakarta masih menunggu tanda tangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Prabowo yang menentukan apakah kursi wagub menjadi jatah PKS atau Gerindra.
"Ya saya kira itu kembali ke Pak Prabowo ya. Tinggal Pak Prabowo memutuskan karena apapun jadinya Gerindra di Pak Prabowo, PKS koalisi Pak Prabowo," kata Aboebakar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (16/10).
Anggota Komisi III tersebut mengatakan PKS optimistis kedua partai segera menemukan kata sepakat. Aboebakar juga meyakini Prabowo akan mengambil keputusan yang bijak.
Ia menilai calon presiden nomor urut 2 tersebut sangat mengerti sebuah keseimbangan dalam politik. Termasuk menepati janji akan memberi kursi wagub kepada PKS. "Ya kita liat saja kalau ditandatangani berarti benar, gitu aja," ucapnya.
Ahmad Syaikhu. (Republika/Afrizal)
Ada empat nama yang sempat muncul sebagai wagub DKI. Selain Taufik, tiga calon lainnya, yakni politikus Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, serta dua politikus PKS, Ahmad Syaikhu, dan Agung Yulianto.
Namun, PKS dan Gerindra hanya bisa mengajukan dua nama ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Selanjutnya, Anies akan mengirimkan nama calon ke DPRD DKI untuk dilakukan pemilihan.
Dibandingkan pesaingnya, Taufik sempat menunjukan manuver politiknya. Misalnya, ia pernah mendatangi kediaman Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.
Bahkan, Taufik mengklaim, Prasetyo mempersilakan jika dirinya ingin maju sebagai calon wagub. Namun, ia mengingatkan agar proses itu dilakukan sesuai mekanisme dan aturan yang ada. Ia juga mengingatkan dua nama yang diajukan harus disepakati oleh kedua partai pengusung.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan posisi wagub diusulkan oleh dua partai pengusung, yakni Partai Gerindra dan PKS. "Nama calon wagub akan diusulkan oleh PKS dan Gerindra," kata Anies di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Rabu (19/9).