REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) KH Ahmad Sobri Lubis menegaskan, lafaz tauhid bukan hanya milik Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Menurutnya, kalimat tauhid adalah milik seluruh umat Muslim di dunia. "Bendera La Ilaha Ilallah dibakar dengan alasan itu bendera HTI. Lafaz itu adalah milik umat Islam," tegasnya saat melakukan orasi di depan Kemenko Polhukam, Jumat (26/10).
Ia menyontohkan, jika ada perampok pakai lambang garuda atau bendera merah putih, bukan berarti lambang garuda dan merah putih dilarang. Yang seharusnya dihukum, kata dia, adalah oang yang melakukan perampokan.
Karena itu, alasan pembakaran bendera tauhid karena bendera tersebut dinilai berkaitan dengan HTI, kata dia, merupakan pernyataan yang dibuat-buat. "Lafaz ini adalah milik semua umat Islam," kata dia.
Sebagai gantinya, Sobri mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk mengibarkan bendera berlafaz tauhid di depan rumah. Hal itu, kata dia, untuk menunjukkan tanda cinta umat kepada Allah.
Ia juga mengimbau GP Ansor untuk tidak memanas-manasi suasana. Jika ingin melakukan aksi, tegas dia, lakukan dengan tertib.
Menurut dia, tidak perlu melakukan show of force yang berpotensi menimbulkan gejolak. "Saya siap buka baju, tidak perlu lagi jadi ketua FPI. Cukup saya Muslim, saya siap hadapi," kata dia disambut takbir para peserta aksi Barisan Nusantara Pembela Tauhid (BNPT).