Sabtu 27 Oct 2018 21:17 WIB

Rouhani: AS Terisolasi oleh Negara Sekutu

Negara Eropa mengkritik penarikan AS dari perjanjian nuklir.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Iran Hassan Rouhani.
Foto: AP
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Iran Hassan Rouhani.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Presiden Iran Hassan Rouhani menganggap Amerika Serikat terisolasi di antara para sekutu tradisionalnya terkait konfrontasi dengan Iran. Bahkan, kata ia,  Eropa berpihak dengan Teheran dengan menentang pemberlakuan kembali sanksi-sanksi AS.

"Tidak sering terjadi, bahwa AS membuat keputusan dan para sekutu tradisionalnya meninggalkannya," kata Rouhani ketika berbicara di parlemen dan disiarkan langsung oleh televisi negara itu, Sabtu.

Washington memberlakukan kembali sanksi-sanksi terhadap perdagangan mata uang Iran, logam, dan otomotif pada Agustus setelah panarikan AS dari perjanjian multinasional tahun 2015. Perjanjian itu mencabut sanksi-sanksi sebagai imbalan bagi pembatasan program nuklir Iran.

Negara-negara Eropa telah mengkritik penarikan AS dari perjanjian yang telah menyumbang kepada volatilitas ekonomi di negara itu. AS mengekang ekspor minyak Iran yang akan berlaku per 4 November 2018.

Baca juga, Eropa akan Pertahankan Kesepakatan Nuklir Iran.

Rouhani berbicara pada pembukaan masa sidang parlemen untuk membahas perombakan kabinet yang termasuk usul penggantian Menteri Ekonomi Farhad Dejpasand.

Usul perombakan kabinet itu terjadi ketika pemerintah menghadapi tekanan kuat atas ketidakstabilan ekonomi sebagian besar disebabkan oleh sanksi-sanksi AS.

Ekonomi Iran memburuk dalam setahun terakhir, mengalami kenaikan inflasi sehingga menciptakan pengangguran, jatuhnya nilai mata uang rial, dan korupsi terhadap anggaran negara. "Setahun lalu tak ada yang akan percaya ... bahwa Eropa akan berpihak pada Iran dan melawan Amerika," kata Rouhani.

"Rusia, China, India, Uni Eropa, dan beberapa negara Afrika dan Amerika Latin merupakan teman kami. Kami harus bekerja dengan mereka dan menarik investasi," ujarnya menambahkan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement