REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily mendesak Pemerintah Indonesia menginisiasi resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memberikan sanksi kepada Israel. Itu menyusul serangan militer Israel ke wilayah jalur Gaza, Palestina sejak Jumat (26/10) hingga Sabtu (27/10).
Menurutnya, setelah terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, sudah seharusnya Indonesia aktif mendorong pemberian sanksi tersebut. "Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri melakukan inisiasi di PBB dan lobi kepada negara lain anggota DK lain untuk mengeluarkan resolusi sanksi yang diberikan kepada Israel," kata Ace saat dihubungi wartawan, Ahad (28/10).
Ia mengutuk serangan yang sudah tidak terhitung dilakukan Israel ke wilayah Gaza, Palestina. Apalagi, serangan mengenai fasilitas umum, termasuk rumah sakit yang dibangun dari bantuan masyarakat Indonesia.
"Kami mengecam tindakan biadab yang dilakukan Israel atas serangan militer yang dilakukannya terhadap warga Gaza, Palestina, berkali-kali. Bahkan, itu mengenai RS yang dibangun oleh rakyat Indonesia," kata Ace.
Menurut Ace, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri, tidak boleh hanya diam menunggu tindakan lebih kejam Israel. Indonesia harus aktif dalam menyuarakan kemerdekaan Palestina.
Ketua DPP Golkar itu juga mendorong agar Pemerintah Indonesia mengajak negara-negara organisasi Islam menggalang kekuatan untuk menekan Israel di dunia. "Jadi berbagai kekuatan dari Indonesia dan negara-negara Islam lainnya, menurut saya harus dimaksimalkan dalam rangka lobi memberikan sanksi ke Israel," katanya.
Militer zionis Israel menggempur sejumlah wilayah di Jalur Gaza sejak Jumat (26/10) malam hingga Sabtu (27/10) ini. Relawan MER-C di Gaza, Reza Aldilla Kurniawan, melaporkan pesawat tempur F16 Israel mengirim tidak kurang dari lima roket yang jatuh tidak jauh dari lokasi RS Indonesia.
Dentuman keras kelima roket tersebut menyebabkan guncangan keras di area sekitar, bahkan mengakibatkan kerusakan di beberapa bagian RS Indonesia. Ruangan yang mengalami kerusakan di antaranya ruangan kantor administrasi, toilet, koridor, dan ICU.
Akibat pengeboman yang terjadi di dekat RS Indonesia, pasien-pasien dipindahkan dan ditempatkan di lorong-lorong yang aman untuk menjaga keselamatan mereka. Sampai berita ini dibuat, menurut Reza, suara deru pesawat tempur masih terdengar jelas mengitari langit Gaza.