Senin 29 Oct 2018 11:14 WIB

Serpihan Pesawat Lion Air Ditemukan di Perairan Karawang

Belum ditemukan korban.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Friska Yolanda
Beberapa serpihan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Senin (29/10).
Foto: Twitter @Sutopo_PN
Beberapa serpihan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Senin (29/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho merilis beberapa gambar dan video serpihan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang. Video tersebut diambil oleh pekerja pemboran minyak lepas pantai yang dekat lokasi jatuhnya pesawat.

Sutopo juga mengatakan, ada beberapa kapal tug boat yang membantu menangani evakuasi. Ia menambahkan, belum ditemukan korban di lokasi jatuhnya pesawat tersebut.

Baca Juga

"Serpihan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang. Beberapa kapal tug boat membantu menangani evakuasi. Belum ditemukan korban," tulis dia dalam akun Instagram pribadinya @sutopopurwo pada Senin (28/10).

Sebelumnya, Basarnas telah mengonfirmasi pesawat Lion Air dengan rute penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang, jatuh ke laut pada Senin (29/10). "Telah dikonfirmasi bahwa pesawat itu jatuh," kata Humas Basarnas Yusuf Latif dikonfirmasi lewat pesan singkat, dilansir Reuters, Senin (29/10).

Sementara CEO Lion Air, Edward Sirait mengatakan, belum jelas jumlah penumpang yang berada dalam pesawat. "Kami belum bisa memberikan komentar sekarang. Kami mencoba mengumpulkan informasi dan data," ujarnya.

Namun, Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Sindu Rahayu telah melaporkan jumlah penumpang pesawat Lion Air tersebut. Pesawat tipe B737-8 Max dengan nomor penerbangan JT 610 itu terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta pukul 06.20 WIB dan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Depati Amir Pangkal Pinang pada pukul 07.10 WIB.

"Pesawat yang membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan lima awak kabin," ujar Sindu dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (29/10).

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement