REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat Lion Air dalam perjalanan dari Jakarta ke ibu kota provinsi Bangka, Pangkal Pinang telah jatuh ke laut pada Senin (29/10) pagi waktu setempat. Pesawat tersebut merupakan tipe baru yang diperkenalkan Boeing.
"Sudah dikonfirmasi bahwa pesawatnya jatuh." kata Yusuf Latif Humas Basarnas yang mengirimkan konfirmasi mengenai pesawat itu kepada media lewat SMS.
Kecelakaan itu merupakan insiden pertama yang melibatkan pesawat Boeing 737 MAX, sebuah pesawat yang lebih baru dan lebih hemat bahan bakar yang diproduksi oleh Boeing. Pesawat Boeing 737 MAX ini pertama kali diperkenalkan pada 2017.
Anak perusahaan Lion yang berbasis di Malaysia Malindo Air adalah yang pertama menerima pesawat tersebut.
Menurut pihak berwenang, pilot melaporkan adanya kesulitan teknis tidak lama setelah lepas landas, dan pesawat kemudian kehilangan kontak 13 menit kemudian.
Menurut Yusuf Latif, sebuah kapal yang sedang berlayar meninggalkan Jakarta melihat adanya pesawat yang jatuh di sekitar perairan tidak jauh dari Karawang, Jawa Barat.
Menurut jadwal, pesawat dengan nomor penerbangan JT610 lepas landas pukul 6.20 WIB, dan diperkirakan akan tiba di Bangka sekitar pukul 7.20 pagi.
Lion Air adalah maskapai terbesar dan termuda di Indonesia yang melayani berbagai rute di dalam Indonesia maupun rute internasional.
Pada 2013, salah satu pesawat Boeing 737-800 mendarat melewati landasan pacu di Bali, sehingga masuk ke laut namun seluruh 108 penumpang dan awak selamat.
"Saat ini kami belum bisa memberikan komentar." kata Direktur Eksekutif Lion Air Group. Edward Sirait.
"Kami masih berusaha mengumpulkan semua data dan informasi."
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini