Selasa 30 Oct 2018 06:50 WIB

Jasa Marga Terbitkan Lima Skema Pendanaan Tol

Skema pendanaan untuk menjamin ketersediaan dana dan mempercepat pembangunan tol.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Desi Arryani meninjau pembangunan proyek jalan tol Semarang-Ngawi di Jembatan Kenteng, Salatiga, Rabu (17/10)
Foto: Republika/Binti sholikah
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Desi Arryani meninjau pembangunan proyek jalan tol Semarang-Ngawi di Jembatan Kenteng, Salatiga, Rabu (17/10)

REPUBLIKA.CO.ID, BONTANG -- PT Jasa Marga menerbitkan lima skema pendanaan perdana di industri untuk merampungkan proyek jalan tol. Skema pendanaan itu untuk mempercepat pembangunan jalan tol di Indonesia.

"Penyelesaian secara masif proyek jalan tol Jasa Marga telah dipersiapkan dengan matang oleh Perseroan. Berbagai skema inovasi pendanaan diluncurkan untuk memperkuat struktur permodalan dan menjaga kinerja keuangan Perseroan," kata Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani di sela Rapat Koordinasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Bontang, Senin (29/10).

Pada 2017, ada tiga skema pendanaan yang telah diluncurkan yaitu Sekuritisasi Pendapatan Tol Jagorawi, Project Bond JORR W2 Utara (Kebon Jeruk-Ulujami) dan Global IDR Bond (Komodo Bond). Ketiga skema tersebut mendapat apresiasi dari publik. Terbukti, Sekuritisasi pendapatan Tol Jagorawi //oversubscribed lebih dari dua kali sedangkan Komodo Bond mengalami kelebihan permintaan lebih dari tiga kali.

Vice President Corporate Finance Jasa Marga Eka Setya Adrianto mengatakan, dua skema lain adalah Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) dan Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA). "Pendanaan yang dikembangkan oleh Jasa Marga juga memperhatikan karakteristik keuangan masing-masing jalan tol yang diprospek dalam instrumen pendanaan tersebut," kata Adrianto.