Rabu 31 Oct 2018 18:44 WIB

Harga Beras Naik, Bulog Sumbar Siapkan Operasi Pasar

Sebanyak 40 ton hingga 50 ton beras akan disalurkan ke pasaran setiap harinya

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Pedagang menjual beras dengan berbagai harga
Foto: Republika.co.id
Pedagang menjual beras dengan berbagai harga

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Perum Bulog Divisi Regional Sumatra Barat siap menggelontorkan beras untuk operasi pasar. Sebanyak 40 ton hingga 50 ton beras akan disalurkan ke pasaran setiap harinya, untuk menekan laju kenaikan harga beras yang saat ini menyentuh Rp 3 ribu per gantang.

Kepala Bulog Divre Sumbar, Suharto Djabar, menjelaskan bahwa pihaknya siap menyalurkan beras dengan kuota di atas 50 ton per hari bila memang terbukti laju kenaikan harga beras makin tinggi. Dari angka itu, sebanyak 10 ton beras khusus disalurkan ke Pasar Raya dan Pasar Siteba Kota Padang.

"Ada yang mobile di pasar setiap hari. Nanti kalau memang ada informasi kenaikan, akan kami perbanyak pasokan di pasar. Besok kami coba cek pasar," kata Suharto, Rabu (31/10).

Kualitas beras yang digunakan untuk operasi pasar, ujar Suharto, adalah beras premium. Penggunaan beras premium bukan tanpa alasan. Masyarakat Sumatra Barat terbiasa mengonsumsi beras premium jenis Solok Sokan sehari-hari.

"Artinya pedagang pasar kami tawarkan untuk menjadi perpanjangan tangan Bulog," katanya.

Bulog memandang bahwa kenaikan harga beras secara bertahap di pasaran Sumatra Barat disebabkan musim hujan yang mulai tiba. Curah hujan yang tinggi, menurut Suharto, membuat panen di sejumlah daerah gagal. Petani di Sumbar memang tidak memiliki pola tanam dan panen yang seragam.

Hal ini membuat Sumbar selalu mengalami panen padi setiap bulannya, dari daerah yang berbeda-beda. "Jadinya kalau ada gagal panen di sebuah daerah akan berimbas ke pasokan. Bulan November panen pasokan ke pasar sudah normal," katanya.

Bulog Divre Sumbar saat ini memiliki cadangan beras sebanyak 21 ribu ton dan mampu mengamankan kebutuhan konsumsi untuk 9-10 bulan ke depan.

Diberitakan sebelumnya, harga beras di pasaran Kota Padang merangkak naik dalam satu bulan terakhir. Di Pasar Raya misalnya, harga beras rata-rata naik Rp 2 ribu hingga Rp 3 ribu per gantang dibanding periode Agustus-September 2018.

Sebagai informasi, masyarakat Sumatra Barat lebih akrab dengan satuan 'gantang' dibanding liter atau kg dalam perdagangan beras. Sebagai perbandingan, 1 gantang setara dengan ukuran 1,4-1,5 kg.

Salah seorang pedagang beras di Pasar Raya, Zainal (62 tahun), mengungkapkan beras premium jenis Solok Sokan ia jual dengan harga Rp 25 ribu per gantang. Padahal satu bulan lalu harga jual beras jenis ini masih bertahan di angka Rp 23 ribu per gantang.

Sementara beras medium Solok dijual dengan harga Rp 23 ribu per gantang, naik dibanding bulan lalu seharga Rp 21 ribu per gantang. Sedangkan beras IR 42 atau yang biasa disebut sebagai 'beras Padang' dijual dengan harga Rp 21 ribu per gantang, naik dari harga normalnya Rp 19 ribu per gantang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement