REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 65 kantong jenazah pesawat Lion Air JT 610 telah dikirim tim SAR gabungan ke RS Polri. Kantong jenazah itu ada yang berisi bagian tubuh penumpang, ada juga serpihan bagian-bagian pesawat. Sebanyak 62 di antaranya berisi jenazah korban pesawat. “Ada 62 kantong mayat, itu berisi jenazah korban Lion Air,” kata Kapolres Karawang AKBP Slamet Waluyo saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (2/10).
Dari 62 kantong jenazah tersebut ujarnya, satu jenazah telah teridentifikasi. Korban atas nama Jannatun Cynthia Dewi merupakan warga Sidoarjo Jawa Timur.
Sedangkan jenazah lainnya, Slamet mengatakan, masih belum teridentifikasi. Slamet mengaku belum tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi jenazah korban Lion Air. “Saya tidak tahu berapa lama, itu RS Polri,” kata dia.
Jasad Jannatun cepat teridentifikasi karena bagian tubuhnya yang ditemukan cukup lengkap. Sedangkan jenazah-jenazah lainnya masih dalam proses pengidentifikasian.
Sebelumnya Badan SAR Nasional (Basarnas) menyatakan telah mengirimkan 65 kantong jenazah ke RS Polri di Kramatjati. Pencarian di tanjung Karang, Karawang masih terus dilakukan oleh tim gabungan. “Kantong jenazah secara keseluruhan ada 56 kantong jenazah di kirim ke RS Polri pada pagi sampai malam hari,” kata Deputi Operasi Basarnas Mayor Jenderal Nugroho Budo Wiryanto.
Pada Kamis (1/11) kemarin, penyelam TNI AL telah menemukan bagian black box pesawat Lion Air JT 610. Black box tersebut selanjutnya akan diperiksa oleh KNKT.
Selain bagian black box, penyelam dinas penyelamatan bawah air (Dislambair) juga menemukan potongan badan pesawat. Kondisi badan pesawat tersebut sudah hancur dan berhamburan di dasar laut. “Sekarang penyelam mau mengangkat yang bisa diangkat. Jadi kecil-kecil dia. Seperti rumah kena bom gitu, hancur. Bentuknya pesawat 20 meter lebih,” kata Kepala Dislambair Kolonel Monang Sitompul.