Senin 05 Nov 2018 11:05 WIB

Madrasah Agar Berperan Konkret di Revolusi 4.0

Sekolah khas Islam ini harus merespons perkembangan zaman secara lebih kongkret.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Kompetisi Robotik Madrasah
Foto: dok. Kementerian Agama RI
Kompetisi Robotik Madrasah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) berkomitmen menjadikan madrasah untuk berperan secara kongkret dalam mengisi revolusi industri 4.0. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Kamaruddin Amin saat membuka Kompetisi Robotik Madrasah 2018 di Depok Town Swuare, Ahad (4/11).

Madrasah sebagai sekolah Islam tidak hanya memiliki tanggungjawab dalam hal pendidikan agama dan moral, tetapi juga teknologi. Karena itu, dia mengatakan, sekolah berciri khas Islam ini harus merespons perkembangan zaman dengan cara yang kongkret. Di antaranya berkiprah dalam hal robotik yang berbasis artificial intelligent atau kecerdasan buatan.

“Kita berkomitmen membuat madrasah menjadi bagian dan berperan kongkrit dalam revolusi industri keempat ini," ujar Kamaruddin dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (5/11).

Menurut dia, Kementerian Agama memiliki visi yang sangat kuat tentang pengembangan ilmu robotik ini. Salah satunya melalui Kompetisi Robotik Madrasah yang digelar di Depok Town Swuare pada 3-4 November kemarin.  “Maka dari itu kita selalu memberikan fasilitas, mengadakan event, dan mendorong madrasah untuk terlibat jauh,” ucapnya  

Sementara itu, Direktur KKSK Kemenag, Ahmad Umar menjelaskan bahwa kompetisi robot itu untuk melatih kreatifitas dan integritas agar siswa madrasah dapat mengambil bagian aktif dalam teknologi tepat guna. Karena robot-robot yang dirangkai adalah jenis yang bermanfaat besar bagi manusia. "Kompetisi ini digelar di mal untuk menunjukkan bahwa siswa-siswi madrasah itu gaul, melek teknologi, dan tidak ndeso,” katanya.

Program ini juga menjadi bagian dari promosi madrasah sebagai sekolah kebanggan masyarakat yang dikemas dalam program “Madrasah Hebat Bermartabat”. Umar berharap, Kompetisi Robotik Madrasah itu bisa memberikan pengaruh signifikan bagi terwujudnya semangat belajar siswa madrasah, khususnya di bidang teknologi, robotika dan otomasi.

Program kompetisi robotik telah digelar secara tahunan sejak tahun 2015 silam. Sejak itu telah lahir juara-juara robot di sekurang-kurangnya 10 event internasional termasuk ajang International Robotic Games di Indonesia tahun 2016. Juga di ajang International First Glibal Challenge Olympic Robot Competition di Washington, Amerika Serikat tahun 2017 lalu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement