Selasa 06 Nov 2018 17:17 WIB

Suara Dewan Terpecah Soal Pengunduran Diri Bupati Indramayu

Fraksi PDIP mengaku kecewa dengan sikap bupati Indramayu.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah
Foto: dok. Diskominfo Kabupaten Indramayu
Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU  -- Pengajuan pengunduran diri Bupati Indramayu, Anna Sophanah, menghadirkan silang pendapat di kalangan anggota DPRD Indramayu. Sejumlah anggota dewan menyatakan setuju, adapula yang kecewa.

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sosial  (PKS) DPRD Indramayu, Ruswa, mengaku, secara pribadi, dirinya menyayangkan sikap bupati yang ingin mundur di tengah masa jabatannya. Meski demikian, dia menghargai sikap bupati tersebut.

''Itu sikap personal bupati, kita hargai. Kalau beliau sudah merasa tidak mampu, masa dipaksakan,'' tutur Ruswa, saat ditemui di gedung DPRD Indramayu, Selasa (6/11).

PKS merupakan salah satu dari tiga partai pengusung pasangan Anna Sophanah - Supendi dalam pilkada 2015 lalu. Selain PKS, partai pengusung lainnya adalah Gerindra dan Demokrat. Pasangan itupun didukung oleh Partai Golkar.

 

Ruswa menyatakan, hingga saat ini DPD PKS Indramayu belum mengambil sikap setuju/menolak terhadap pengunduran diri bupati tersebut. Pihaknya akan segera membahas soal tersebut.

Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Indramayu, Syaefudin, menyatakan, fraksinya menghormati sikap Bupati Anna Sophanah. Pasalnya, pengunduran diri itu merupakan hak pribadi dari Anna.

''Kalau menghormati berarti ya menyetujui,'' tukas Syaefudin, saat ditanya apakah fraksinya menyetujui atau menolak pengunduran diri tersebut.

Sementara itu, anggota FPDIP DPRD Indramayu, Abdul Rohman mengaku sangat kecewa dengan sikap bupati Indramayu itu. Apalagi, Anna dulu dipilih oleh rakyat melalui proses pilkada dengan anggaran yang besar.

''Itu memang hak pribadinya. Tapi kalau alasan mundurnya hanya karena keluarga, itu tidak terlalu penting,'' tukas Abdul Rohman.

Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Indramayu, Azun Mauzun, juga mengaku kecewa dengan pengunduran diri bupati tersebut. Dia pun menilai, alasan pengunduran diri karena untuk fokus mengurus keluarga tidaklah etis.

‘’Menurut saya, alasan pengunduran diri bupati itu kurang urgent, ‘’ tukas Azun.

Sementara itu, sikap seluruh anggota DPRD Indramayu terhadap pengunduran diri Bupati Anna akan ditentukan dalam rapat paripurna DPRD pada Rabu (7/11). Namun, untuk keputusan akhir mengenai pengunduran diri bupati tersebut akan ditentukan oleh Kemendagri. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement