Rabu 07 Nov 2018 16:41 WIB

Kongres AS Terbelah, Agenda Donald Trump Terancam

Partai Demokrat merebut kendali House of Representative, Republik kuasai Senat.

Red: Nur Aini
Warga New York memberikan suara mereka pada Selasa (6/11) dalam pemilu paruh waktu Amerika Serikat.
Foto: AP Photo/Mark Lennihan
Warga New York memberikan suara mereka pada Selasa (6/11) dalam pemilu paruh waktu Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Partai Demokrat pada Selasa (6/11) merebut kendali di House of Representative Amerika Serikat sehingga membuka peluang bagi partai tersebut untuk mengadang agenda dan mengawasi secara ketat pemerintahan Presiden Donald Trump.

Sementara itu, dalam pemilihan paruh waktu dua tahun setelah ia meraih jabatan tertinggi di Gedung Putih, Trump dan rekan-rekannya di Partai Republik memperluas kendali di Senat AS setelah berlangsungnya kampanye, yang membuat masyarakat terpecah. Kampanye seperti itu ditandai dengan percekcokan tajam menyangkut ras, imigrasi, dan berbagai masalah lain terkait budaya.

Namun, hasil pemilihan paruh waktu pada Selasa merupakan kenyataan pahit bagi Trump. NBC News memperkirakan bahwa Partai Demokrat akan menduduki mayoritas kursi, yaitu 229 berbanding 206, di House of Representative. Dengan demikian, Demokrat mengambil alih kendali dari Partai Republik untuk pertama kalinya dalam delapan tahun.

Media-media lainnya juga memperkirakan bahwa Partai Demokrat akan menggaet setidaknya 23 kursi, yang diduduki Republik, yang mereka perlukan untuk menjadi pemenang mayoritas.

Dengan mendapatkan mayoritas kursi, Demokrat akan memiliki kekuatan untuk menyelidiki pengembalian pajak Donald Trump, kemungkinan konflik-konflik kepentingan bisnisnya, serta tuduhan bahwa kampanye Trump pada 2016 mempunyai kaitan dengan Rusia.

Demokrat juga bisa memaksa Trump menurunkan ambisi-ambisi legislatifnya. Hal itu kemungkinan akan menghancurkan tekadnya untuk mendanai pembuatan dinding perbatasan dengan Meksiko, serta mengeluarkan paket pemotongan pajak atau menjalankan kebijakan-kebijakan garis kerasnya dalam bidang perdagangan.

House of Representative yang dikuasai Demokrat juga akan bisa memakzulkan Trump jika ada bukti-bukti bahwa presiden AS itu menghalangi hukum atau bahwa tim kampanyenya pada pemilihan presiden 2016 bersekongkol dengan Rusia. Namun, Kongres tidak bisa mendepak Trump dari jabatannya tanpa ada keputusan dari dua pertiga anggota Senat, yang dikuasai Partai Republik.

"Terima kasih semuanya, besok akan menjadi hari baru di Amerika," kata pemimpin Partai Demokrat di DPR, Nancy Pelosi kepada kalangan Demokrat yang bersorak sorai dalam pesta kemenangan di Washington.

Pelosi menyatakan Demokrat di House of Representative akan mengawasi Trump.

Walaupun partainya, Republik, kalah dalam perebutan mayoritas kursi di House of Representative, Trump menulis di Twitter, "Keberhasilan luas biasa malam ini." Melalui pemilihan paruh waktu, kandidat-kandidat Partai Demokrat juga meraih jabatan gubernur untuk negara bagian Michigan, Illinois, dan Kansas

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement