REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demi meningkatkan kebugaran masyarakat Indonesia, Senam Kesehatan Jasmani (SKJ) dinilai dibutuhkan untuk kembali dimassalkan. Karena itu, Kemenpora berusaha untuk meluncurkan kembali edisi SKJ untuk tahun 2018. Diharapkan, SKJ yang diberi tema SKJ Jadul (Jaman Dulu) 2018 ini bisa kembali populer.
"Senam SKJ ini luar biasa, agar kembali populer dan bisa dimassalkan, dijalankan oleh masyarakat Indonesia, Kemenpora melakukan launching SKJ Jadul 2018," kata Asisten Deputi Pengelolaan Olahraga Rekreasi di Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Teguh Rahardjo, beberapa waktu lalu.
Launching digelar di Wisma Kemenpora dengan melibatkan 200 lebih perwakilan instruktur senam dari 34 provinsi di Indonesia. Mereka nantinya akan langsung mengikuti pelatihan untuk menjadi ujung tombak gerakan-gerakan senam SKJ Jadul 2018.
Menurut Teguh, pemassalan ini perlu dilakukan, karena Kemenpora ingin SKJ kembali mendarah daging di masyarakat Indonesia dan menemukan kejayaan serta kepopulerannya kembali di masyarakat. "Saya ingat dulu itu anak sekolah, pasti senam ini. Instansi pemerintahan juga. Bahkan lomba-lomba di masyarakat itu ada lomba SKJ. Ini yang harus kami galakkan kembali," tuturnya.
Kemenpora berharap, dengan SKJ Jadul 2018, masyarakat bisa meggelorakan kembali senam ini dan turut menjadi bagian peningkatan derajat kebugaran masyarakat Indonesia. "Ini bagian dari upaya untuk meningkatkan kebugaran masyarakat untuk lebih dari angka 30 persen, saat ini masih di bawah itu," tutur Teguh.
Ketua Panitia yang juga Kabid di Asisten Deputi Pengelolaan Olahraga Rekreasi, Arief Nurbani Siswoyo, menjelaskan bahwa kata Jadul dipilih karena semangat menggelorakan kembali SKJ. "Jadi ini musiknya ingat ke SKJ lama, tapi gerakan-gerakannya dimodifikasi. Harapannya ini bisa membuat masyarakat kembali ke masa lalu, turut menggelorakan SKJ di tataran bawah," katanya.