Kamis 08 Nov 2018 23:45 WIB

Kementerian PUPR Bangun Bendung Karet Multifungsi

Bendung untuk melindungi kawasan permukiman dan lahan pertanian di Pantai Utara

Red: EH Ismail
Bendung Karet Kali Perawan di Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur
Bendung Karet Kali Perawan di Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun ini telah menyelesaikan pembangunan Bendung Karet Kali Perawan di Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur. Bendung ini dibangun untuk melindungi kawasan permukiman dan lahan pertanian di Pantai Utara Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang kerap mengalami banjir akibat pasang-surut dan intrusi air laut.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan bendung karet seperti ini merupakan salah satu cara yang cukup efektif dan efisien untuk pengelolaan air tawar.  “Pembangunan bendung tidak membutuhkan pembebasan lahan karena menggunakan badan sungainya sendiri. Desain dan konstruksinya lebih sederhana dibanding pembangunan bendungan. Biayanya pun lebih kecil yakni untuk Bendung Karet Kali Perawan sebesar Rp 67,4 miliar,” kata Basuki saat meninjau Bendung Karet Kali Perawan, Kamis (8/11). 

Kehadiran bendung karet akan mengurangi risiko banjir di tiga desa seluas 380 hektar yakni Desa Kertawinangun, Desa Ilir dan Desa Soge. Selain mengatasi banjir dan intrusi air laut, pembangunan Bendung Karet yang dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Ditjen Sumber Daya Air juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan air atau long storage . 

Pada saat musim kemarau, pintu bendung akan ditutup sehingga menjadi long storage yang bisa menampung air lebih dari 1 juta m3 dan sekaligus mencegah intrusi air laut ke sungai. Sementara pada musim hujan, pintu bendung akan ditutup hingga ketinggian air mencapai elevasi 1,9 meter, yang kemudian dialirkan ke laut dengan kapasitas 255,18 m3/detik.

Dengan tetap terjaganya debit air di sungai tersebut nanti dapat digunakan untuk mengairi daerah irigasi seluas 2.307 Hektar dan diharapkan dapat membantu peningkatan jumlah panen dari dua kali menjadi tiga kali panen dalam setahun. Selain itu, bendung karet ini juga dimanfaatkan untuk mengairi daerah perikanan air tawar seluas 200 hektar. Untuk mengakomodir kebutuhan para petani garam, akan dibuat saluran khusus mengalirkan air laut ke tambak-tambak garam sepanjang 1 km. 

Kepala BBWS Citarum Bob Arthur Lombogia mengatakan, pengerjaan proyek pembangunan bendung karet tersebut dilakukan sejak Maret 2017 hingga Oktober 2018. Pekerjaan dilaksanakan oleh kontraktor PT PP (Persero), Tbk.

Bob mengatakan, bendung karet dengan pelindung baja sepanjang 22 meter tersebut, memiliki kelebihan pada masa umur pakai karet yang lebih lama karena terlindungi panel baja. Selain itu waktu untuk menaikkan dan menurunkan muka air lebih cepat daripada bendung karet tanpa panel baja dan dapat dioperasikan sesuai kebutuhan atau elevasi muka air yang diinginkan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement