Sabtu 10 Nov 2018 00:21 WIB

Pemkot: Drama Kolosal 'Surabaya Membara' tanpa Izin

Acara tersebut memakan korban tiga orang meninggal dan belasan orang luka-luka.

Pementasan drama kolosal Surabaya Membara (ilustrasi)
Foto: Yasin Habibi/Republika
Pementasan drama kolosal Surabaya Membara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya menyatakan drama kolosal "Surabaya Membara" yang digelar di Jalan Pahlawan, Jumat (9/11) malam, digelar tanpa izin dan koordinasi panitia dengan pemkot. Acara tersebut memakan korban tiga orang meninggal dan belasan orang luka-luka.

"Mereka tidak minta bantuan kami. Kami tidak tahu izinnya dari mana. Jadi tidak bisa menyalahkan pemkot," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya M Fikser di Surabaya.

Baca Juga

Menurut dia, semestinya panitia 'Surabaya Membara' melibatkan Pemkot Surabaya untuk rapat kordinasi mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Meski demikian, lanjut dia, pihaknya ikut membantu evakuasi para korban yang terluka untuk dibawa ke rumah sakit terdekat. "Ada 10 ambulans yang kami kerahkan untuk mengevakusi korban ke RSUD Shoewandhi," katanya.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya saat ini masih melakukan proses pendataan para korban meninggal dan terluka agar bisa dihubungkan dengan pihak keluarga. "Kami mengimbau kepada pihak keluarga untuk mengecek ke RSUD Soewandhie, RSUD Soetomo dan PHC," ujarnya.

Saat ditanya apakah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akan melakukan kunjungan ke rumah sakit terdekat, Fikser mengatakan pihaknya belum mengetahuinya. Risma baru saja mendarat di Bandara Juanda sehabis kunjungan kerja ke luar negeri.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Linmas Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan acara 'Surabaya Membara' merupakan kegiatan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Sehingga pemkot hanya sebatas membantu melakukan evakuasi. "Tidak ada permintaan pengamanan dan kesehatan dari Pemkot Surabaya. Dari kami tidak ikut terlibat," katanya.

Menurut dia, kejadian tersebut berawal dari penonton yang melihat 'Surabaya Membara' dari atas viaduk yang juga merupakan jalur rel kereta api. Pada saat kereta api melewati viaduk tersebut belasan orang terjatuh.

Data sementara yang dihimpun atas kejadian tersebut yakni dua orang meninggal. Sebanyak 10 orang dilarikan ke RSUD Soewandhie, lima orang dilarikan ke RSUD Soetomo dan satu orang dilarikan ke RS PHC.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement