Selasa 13 Nov 2018 00:51 WIB

Vietnam Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Lion JT610

Vietnam juga menyampaikan duka cita untuk bencana alam di Indonesia.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Muhammad Hafil
Keluarga korban melakukan prosesi tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Selasa (6/11/2018).
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Keluarga korban melakukan prosesi tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Selasa (6/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menerima Duta Besar Vietnam untuk Indonesia, Pham Vinh Quang. Pham mengatakan, kedatangannya kali ini untuk membawa pesan dari pimpinan negara dan masyarakat Vietnam.

Pham menambahkan, pimpinan negara dan masyarakat Vietnam menyampaikan ucapan belasungkawa atas tragedi jatuhnya pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610. Selain itu, mereka juga menyampaikan duka atas bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Sulawesi Tengah maupun Lombok.

"Kami atas nama pemerintah Vietnam menyampaikan duka atas kecelakaan pesawat Lion Air, serta gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi dan Lombok," ujar Pham di Kantor Wakil Presiden, Senin (12/11).

Pham menjelaskan, Vietnam bersama dengan komunitas internasional telah ikut memberikan bantuan bagi masyarakat Sulawesi Tengah yang menjadi korban bencana. Selain itu, dalam pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga membicarakan terkait peningkatan kerja sama ekonomi dan kemitraan strategis.

Adapun, Vietnam dan Indonesia memiliki hubungan yang erat sejak 1955. Hubungan diplomatik ini dibangun oleh Presiden Vietnam Ho Chi Minh dengan Presiden Soekarno.

"Dalam perjalanannya, hubungan kedua negara terus meningkat, dan keduanya telah menandatangani kerja sama kemitraan strategis," kata Pham. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement