REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengungkapkan, satu keluarga yang dibunuh di Bekasi, Jawa Barat, ditemukan tewas dalam satu kamar. Namun, ia belum bisa menjelaskan kronologi penemuan empat orang dalam satu kamar tersebut.
"Di kamar ada empat orang yang sedang kita identifikasi. Empat orang tergeletak di dalam suatu kamar itu, dan saat ini Polres Bekasi Kota sedang melaksanakan olah TKP, dengan Inafis juga melakukan olah TKP,” ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Selasa (13/11).
Olah TKP yang sedang dilakukan saat ini dengan metode induktif. Artinya, pemeriksaan lokasi kejadian dimulai dari TKP, kemudian akan melihat, mendapatkan saksi, dan mendapatkan barang bukti.
Dari situ, kemudian nanti akan dianalisa seperti apa kejadiannya. “Jadi motifnya sampai sekarang kita belum dapatkan kita tunggu saja tim masih bekerja. Belum dapat info (ada barang hilang), itu masih olah TKP, belum selesai, nanti kalau sudah selesai baru kita mendapatkan seperti apa,” kata mantan dirtahti polda kalimantan timur itu.
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya akan membentuk tim khusus dari untuk menangani kasus ini. “Jadi kita membentuk tim untuk ungkap kasus itu, sehingga kita nanti bisa mencari siapa pelakunya,” kata Argo.
Ia mengatakan, kehebohan penemuan empat jenazah itu terjadi pada hari ini Selasa (13/11) pagi sekitar pukul 06.30 WIB, yang pertama kali ditemukan oleh tetangga korban. Lokasi rumah korban itu tepatnya berada di daerah Jalan Bojong Nangka, Kota Bekasi.
Sebelumnya, satu keluarga yang tinggal di wilayah Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, menjadi korban pembunuhan. Empat orang ditemukan tewas.
Berdasarkan laporan anggota, pada pukul 03.30 WIB saksi bernama Feby Lofa Rukiani mendapati gerbang rumah kontrakan keluarga tersebut telah terbuka dengan kondisi televisi menyala. Saat saksi memanggil korban dari luar rumah, tidak ada jawaban sama sakali.
Ia kemudian mencoba menelepon korban, tetapi tetap tidak diangkat. Melihat tidak ada respons, saksi pertama kembali ke rumahnya.
Pada pagi hari, biasanya korban hendak berangkat kerja sekitar pukul 06.30 WIB, tapi pada hari ini korban terlihat belum bangun. Akhirnya saksi pertama curiga dan penasaran, saksi membuka jendela dan melihat banyak korban sudah tergeletak dan terdapat darah.
Melihat empat korban tergeletak, saksi pertama langsung memanggil saksi kedua bernama Aris Susanto dan saksi ketiga atas bernama Sulistyanti. Ketiga saksi tersebut langsung melaporkan hal itu kepada ketua RT setempat dan Polsek Pondok Gede.