REPUBLIKA.CO.ID, Timnas sepak bola Indonesia meraih kemenangan pertamanya di Piala AFF 2018 atas Timor Leste, di Gelora Bung Karno, Selasa (13/11). Kemenangan atas Timor Leste membuka harapan Skuat Garuda untuk lolos dari Grup B, meski menyisakan catatan minus performa Hansamu Yama dkk.
Setelah kalah 0-1 dari Singapura pada laga perdana, pelatih Bima Sakti merombak starting XI timnya. Dalam formasi 4-2-3-1, Gavin Kwan Adsit, pemain belakang yang mampu bermain menyerang turun lapangan mengisi posisi Putu Gede yang dilarang tampil lantaran sanksi kartu merah. Muhammad Hargianto hadir sebagai gelandang bertahan menemani Evan Dimas Darmono.
Andik Vermansyah pun mendapatkan jam bermain pertama sebagai gelandang sayap bersama Febri Haryadi. Bima, masih mengandalkan striker Alberto 'Beto' Goncalves sebagai peyerang di lini depan. Ia disokong gelandang serang Septian David Maulana. Beberapa pemain inti seperti Zulfiandi dan Stefano Lilipaly dicadangkan.
Penampilan Skuat Garuda pada babak pertama bisa dibilang mengecewakan. Harus digarisbawahi, lawan Indonesia adalah Timor Leste yang memang kelasnya di atas kertas lebih rendah. Saat dibantai Thailand tujuh gol tanpa balas, gawang Timor Leste sudah kebobolan pada menit ketiga dan tiga gol selanjutnya terjadi pada babak pertama.
Memulai pertandingan, para pemain Timor Leste berani menantang Indonesia bermain sengit. Baru lima menit laga berjalan, sudah empat kali para pemain the Rising Sun mengancam lini pertahanan Garuda.
Aksi dua penggawa serang dari Timor, Rufino Gama bersama Henrique Martins, dan pemain belakang Adelino Oliviera yang ikut menyerang, tampak merepotkan pemain tuan rumah. Para pemain Indonesia pun terpaksa bertahan.
Lepas tujuh menit pertama, para pemain Indonesia baru berani menyerang. Pada menit kesembilan, umpan silang dari sektor kiri oleh Febri Haryadi mengantarkan bola ke depan. Ada Beto yang berusaha mengejar bola. Sayang, umpan dari pemain Persib Bandung tersebut terlalu deras bagi bomber 37 tahun tahun tersebut.
Peluang kembali didapat para anak Garuda setelah para pemain Timor Leste mengganjal keras Evan Dimas di bibir kotak 16. Muhammad Hargianto, gelandang spesialis sepakan bebas mengambil eksekusi. Namun upaya membuka gol dari pemain Bhayangkara FC itu, masih sedikit melambung.
Indonesia selanjutnya terus menekan. Pada menit ke-13, umpan jauh dari bek Al-Fath Faathier membawa bola ke areal terbuka lini pertahanan Timor Leste. Lagi-lagi, lari Beto kalah kencang dengan derasnya laju bola.
Sampai setengah jam pertandingan, Indonesia mencatatkan lebih dari lima peluang. Sundulan Evan Dimas saat menerima umpan dari Andik pada menit ke-33, juga masih tumpul.
Satu-satunya peluang paling emas skuat Garuda, terjadi pada menit ke-43. Itu pun bukan hasil build-up serangan, tapi kemelut di depan gawang Timor Leste, ketika sepakan Hansamu usai menerima sepak pojok, membentur tiang gawang. Babak pertama ditutup dengan skor 0-0.
Memulai babak kedua, Timor Leste malah mengejutkan. Baru dua menit laga berjalan, para pemain tamu berhasil membuka keunggulan.
Berawal dari umpan jauh pemain balakang the Rising Sun, bola meluncur ke areal kotak 16 Indonesia. Ada striker Rufino yang mendapatkan bola. Pemain berangka punggung 7 itu mendapatkan pengawalan, namun tak ketat.
Ruang tembak yang lapang membuatnya mampu melepas sepakan keras. Dengan kaki kanannya, bola meluncur akurat ke pojok kiri gawang Indonesia yang tak mampu diantisipasi kiper Andritany Ardhiyasa.Aksi Rufino tersebut, membuat Timor Leste unggul 1-0.
Setelah gelombang serangan sporadis selalu berujung pada kebuntuan, pada menit ke-56, Bima mulai menukar satu pemainnya. Riko Simanjuntak masuk menggantikan Febri.
Masuknya gelandang sayap serang Persija Jakarta itu, membuat rentetan menyerang Garuda semakin masif ke lini pertahanan Timor Leste. Dua kali Riko melepas umpan yang berpeluang gol. Namun, Gavin Kwan dan Evan Dimas yang menerima umpan gagal memaksimalkan.
Kerja keras para penggawa Garuda baru berhasil pada menit ke-60. Aksi Al-Fath Alfathier yang membantu serangan dari sektor kiri memecah kebuntuan.
Lewat sepakannya dari dalam kotak 16 Timor Leste, berhasil meluncurkan bola ke arah gawang. Kiper Fagio Pereira sempat mencoba menepis laju bola. Tapi, si kulit bundar tetap meluncur ke dalam gawang. Indonesia, berhasil membayar gol tertinggal dan membuat skor imbang 1-1.
Yel-yel pemompa semangat Garuda terus bergema seisi GBK, membuat para pemain Indonesia terus tampil menekan. Bima, kembali menarik satu pemainnya. Stefano Lilipaly masuk menggantikan Septian David pada menit ke-61.
Permainan menyerang Garuda membuat para penggawa Timor bertahan total. Namun pelanggaran keras bek Gumario Moreira terhadap Andik di areal penalti pada menit ke-67, menguntungkan Indonesia. Wasit menunjuk titik putih.
Lilipaly yang baru turun lapangan, menjadi eksekutor 12 pas. Tendangan kaki kanannya kembali membungkam kiper Fagio. Keunggulan, berbalik 2-1. Unggul satu gol tak membuat Indonesia mengendurkan serangan. Akan tetapi upaya memperbanyak jumlah gol baru terjadi saat pertandingan memasuki menit ke-80.
Persisnya pada menit ke-81, aksi menyisir serangan oleh Riko dari sayap kanan memberikan umpan lambung ke depan gawang. Ada Beto yang dituju. Dengan kepala, bomber milik Sriwijaya FC tersebut akurat menjebol gawang Timor Leste. Skor pun kembali berubah 3-1 dan bertahan hingga akhir laga.
Beto heading in the killer blow for 🇮🇩 Indonesia to comfortably beat 🇹🇱 Timor Leste 3-1!
#AFFSuzukiCup18 #TimeToShine #IDNvTLS pic.twitter.com/9TQR2Q4FJN
— AFF Suzuki Cup (@affsuzukicup) November 13, 2018
Baca juga
Akui sempat tertekan
Andik Vermansyah seusai laga mengakui, permainan timnas Garuda dalam laga kontra Timor Leste belum maksimal. Namun Andik mengatakan, timnya patut bersyukur mampu menang setelah sempat tertinggal.
"Syukur alhamdulillah, meski tadi permainan tim kurang enak dilihat,” kata Andik.
Andik mengakui, permainan Indonesia buruk pada babak pertama. Meski banyak peluang, timnya kerap melakukan kesalahan dan kurang tajam di lini depan.
“Mungkin tekanan tinggi, berharap ada gol awal,” ujar Andik.
Andik di laga kontra Timor Leste memang punya posisi yang menentukan di lini depan. Perannya vital sebagai pengisi lini sayap bersama Febri Haryadi. meski tak bermain penuh 90 menit pada laga kali ini, peran vital Andik, membawanya menjadi pemain terbaik dalam laga tersebut.
"Syukur alhamdulillah, meski tadi permainan tim kurang enak dilihat.” Andik Vermansah.
Pelatih Bima Sakti Tukiman menegaskan, timnya tetap harus mengevaluasi dan memperbaiki cara bermain. Bima mengatakan, Indonesia mestinya bisa menjebol gawang Timor Leste sejak menit-menit awal pertandingan.
“Saya sempat ngobrol dengan Beto (striker Alberto Goncalves), kalau bikin gol di awal babak ceritanya akan berbeda,” kata Bima.
Kemenangan atas Timor Leste memastikan tiga angka pertama untuk Indonesia. Sebelumnya, pada laga perdana, Jumat (9/11) Indonesia kandas 0-1 dari Singapura saat bertandang di stadion Nasional, Kallang.
Menengok papan klasemen, dua hasil tersebut membuat Indonesia sementara berada di posisi runner-up Grup B dengan nilai tiga angka. Kesempatan Indonesia lolos dari fase grup masih sangat terbuka setelah Singapura pada Selasa kalah 0-1 dari Filipina.
Selanjutnya, Indonesia akan bertandang ke Stadion Rajamangala, markas Thailand pada Sabtu (17/11). Bima menegaskan, kemenangan melawan Timor Leste belum memastikan apa-apa bagi timnya jika merujuk pada laga berat melawan Thailand.
"Kami harus tetap fokus menatap laga berikutnya," ujar Bima.
Klasemen Grup B Piala AFF 2018