Kamis 15 Nov 2018 14:29 WIB

AS Samakan Jaga Perbatasan Meksiko dengan Latihan Perang

Sasaran jangka pendek dari misi ini ialah membuat pagar kawat di perbatasan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Pertahanan AS, James Mattis.
Foto: BBC
Menteri Pertahanan AS, James Mattis.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Jim Mattis mengatakan, penggunaan pasukan untuk menjaga perbatasan dengan Mesiko dapat menjadi ajang latihan yang bagus untuk perang.

Mattis menganalogikan misi menjaga perbatasan ini seperti menahan serangan dari revolusi Mesiko yang dilancarkan Francisco 'Pancho' Villa pada 1916.

Ia mengatakan Presiden AS Woodrow Wilson pun mengerahkan pasukan Garda Nasional dan tentara untuk menjaga perbatasan dari serangan militer Mesiko.

"Hampir dari satu abad yang lalu dan ketika ada ancaman dari pasukan Pancho Villa - pasukan revolusi yang menyeberang ke perbatasan Amerika," kata Mattis, Kamis (15/11).

Ia menambahkan, pasukan Garda Nasional juga digunakan mantan presiden AS George W. Bush dan Barack Obama dalam menjaga perbatasan. Hanya saja tidak dilakukan ketika pemilu paruh waktu berlangsung.

Mattis mengatakan dalam waktu satu minggu sampai 10 hari ada sebanyak 5.800 pasukan yang diterjunkan untuk menjaga perbatasan AS-Mesiko. Mereka akan mengerjakan tugas yang diminta kantor Bea Cukai.

Kini ada beberapa pekerjaan tambahan yang dikerjakan oleh Departemen Pertahanan dan Departemen Keamanan Nasional. 

Namun ia tidak mengatakan kapan misi di perbatasan ini akan berakhir. Sampai saat ini rencananya para pasukan Garda Nasional dan tentara akan ditarik pada 15 Desember mendatang. Tapi rencana tersebut dapat berubah sewaktu-watu. Sementara sebanyak 2.100 pasukan Garda Nasional sudah bertugas di perbatasan sejak April lalu.

Meski penggunaan tentara dalam menjaga perbatasan ini banyak dikritik karena tidak adanya ancaman keamanan dari imigran yang berusaha masuk ke AS tapi Presiden Donald Trump tetap yakin rombongan imigran tersebut sebagai invansi.

Departemen Keamanan Nasional AS mulai bergabung dalam misi menjaga perbatasan sejak Rabu (13/11) lalu.  Mattis juga memberi semangat kepada pasukan-pasukan AS yang bertugas di perbatasan. Ia mengatakan ini bukan misi trandisional biasa.

"Kami disini karena ada sejumlah imigran ilegal yang datang secara ilegal mencoba menyeberang untuk masuk ke negara kita," kata Mattis kepada para tentara.

Mattis mengatakan sasaran jangka pendek dari misi ini ialah membuat pagar kawat dan berbagai barikade lainnya di perbatasan seperti yang diminta Badan Bea Cukai dan Perbatasan. Sementara sasaran jangka panjangnya belum diketahui.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement