REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Proyek Kolam Retensi Sirnaraga yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung hampir rampung. Kolam penampung air ini bahkan sudah mulai diuji coba.
Kepala DPU Kota Bandung Arif Prasetya mengatakan kolam retensi menjadi salah satu upaya yang dikerjakan pemerintah untuk mengantisipasi banjir. Beberapa waktu lalu, pihaknya pun sudah mulai mengujicoba menampung air saat hujan turun.
"Hasil uji coba seperti yang diharapkan. Sekarang ini masih kita perhitungkan. Selama kemarin kita tes sesuai dengan yang kita harapkan. Kolam menampung air dan alat pompa berjalan normal," kata Arif dalam Bandung Menjawab di Taman Sejarah Balai Kota Bandung, Kamis (15/11).
Arif mengatakan ujicoba tersebut dilakukan untuk memastikan kolam retensi benar-benar berfungsi. Ujicoba juga untuk mengecek dampak kolam retensi pada daerah sekitarnya.
"Daerah yang tadinya banjir, sekarang tidak," ujarnya.
Meski begitu, ia menegaskan terus memantau ujicoba kolam retensi. Ia juga mengakui ada beberapa daerah yang masih tergenang air seperti di Kecamatan Astana Anyar. Diperkirakan hal tersebut terjadi karena saluran air yang tersendat sehingga air meluap.
Kolam retensi Sirnaraga dibangun dengan luas 1900 meter persegi. Dengan luasan tersebut volume air yang bisa ditampung mencapai 3.000 meter kubik. Saat ini pembangunan sudah mencapai 80 persen.
Ia menambahkan, keberadaan kolam retensi akan membawa banyak manfaat tidak hanya bagi warga di sekitar aliran Sungai Citepus. Sebab keberadaan kolam bisa dimanfaatkan warga untuk sarana olahraga hingga wisata.