REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wilayah Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat mengalami gempa bumi tektonik sebesar 4,9 skala richter Kamis (15/11). Gempa terjadi pukul 10.55 WIB atau 11.55 WITA.
Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,01 LS dan 119,45 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 11 km arah tenggara Kota Mamasa, Kabupaten Mamasa. Posisi kedalamannya 10 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Kabupaten Mamasa ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme sesar geser (strike slip)," jelas Rahmat dalam pernyataan resmi BMKG, Kamis (15/11).
Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Mamasa IV MMI, Toraja dalam skala intensitas III MMI, dan Mamuju II-III MMI. Menurut Rahmat, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami," katanya.
Hasil monitoring BMKG gempa ini merupakan rangkaian dari gempa bumi Mamasa. BMKG menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.