REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Penggunaan Vuvuzela, alat musik tiup tradisional masyarakat Afrika Selatan, di perhelatan Piala Dunia 2010 ternyata digunakan pula oleh fans Inggris di negaranya. Kabar itu sampai di telinga Paus Benedictus di Vatikan.
Sejumlah pengurus teras negara gereja itu pun khawatir, kunjungan Paus ke Inggris pada September mendatang bakal disambut bunyi-bunyian bising yang ditiupkan penggila bola di negeri Ratu Elizabeth tersebut.
"Kami telah memperkirakan itu. Saya berharap mereka (Vuvuzela) tetap di Afrika Selatan," ujar Kepala Uskup Gereja Katholik Roma di Inggris Raya, Rev Vincent Nichols, seperti dikutip dari Telegraph, Jum'at (18/6).
Ia meyakini masyarakat di luar Afrika Selatan bakal terpengaruh eforia penggunaan Vuvuzela di Piala Dunia 2010. Karena itu, ia meminta masyarakat Inggris tidak menggunakannya selama kunjungan Paus berlangsung.
Selama kunjungan empat hari di Inggris, Paus bakal bertemu Ratu Elizabeth dan Kardinal Inggris Raya, John Henry Newman. Selain itu, ia berencana mengunjungi berbagai kota di Inggris seperti Edinburgh, Conventry dan London.
Meski berhati-hati dengan keberadaan Vuvuzela, Nichols mengaku menyukai olahraga sepakbola. Ia menganggumi Liverpool dan Kenny Daglish.