Senin 19 Nov 2018 15:13 WIB

Jokowi Cek Harga di Pasar Lamongan

Harga sejumlah kebutuhan pokok pun telah mengalami penurunan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Dwi Murdaningsih
Harga sembako di pasar tradisional (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Harga sembako di pasar tradisional (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan diri mengunjungi pasar tradisional Sidoharjo, Kabupaten Lamongan siang ini, Senin (19/11). Ia berkunjung ke pasar ini untuk meninjau harga sejumlah komoditas usai mendapatkan laporan dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

"Biasa, kalau ke pasar itu yang paling penting ngecek harga-harga," kata Jokowi kepada awak media.

Menurutnya harga sejumlah kebutuhan pokok pun telah mengalami penurunan. Saat meninjau sejumlah harga di sebuah pasar tradisional di Bogor, Presiden mendapati harga cabai masih di atas Rp 30 ribu. Namun, hari ini harga cabai sudah mulai turun menjadi Rp 17 ribu.

Ia menilai harga komoditas barang kebutuhan pokok seharusnya tak terlalu rendah dan tak terlalu tinggi untuk menjaga permintaan dan pasokan dalam kondisi yang stabil.

"Kalau rendah itu petani yang kasihan, kalau terlalu tinggi masyarakat yang kasihan," tambahnya.

Usai meninjau harga di pasar tradisional, Jokowi pun menilai stabilitas harga di Jawa Timur terjaga baik. Bahkan angka inflasi yang dilaporkan Gubernur Jawa Timur Soekarwo berada di angka 1,78 persen.

"Stabilitas harga bisa dijaga di Jawa Timur ini. Secara nasional juga di bawah 3,5 inflasi artinya harga-harga itu terkendali," kata Jokowi.

Jokowi pun optimistis, angka inflasi nasional tersebut dapat dijaga di bawah 3,5 persen hingga akhir tahun nanti.

Saat berada di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Lamongan pagi ini, Presiden menyebut angka inflasi dari daerah memberikan kontribusi terhadap angka inflasi nasional. Ia menilai inflasi di Jatim pun sangat rendah.

"Saya ucapkan selamat terhadap pertumbuhan ekonomi di Jatim dan rendahnya inflasi, rakyat pasti merasakan karena ada space 5,4 (persen) dikurangi 1,78 persen," kata dia.

Sementara itu Gubernur Jawa Timur Soekarwo sebelumnya melaporkan kepada Presiden Joko Widodo mayoritas harga kebutuhan pokok yang stabil.

"Harga beras bengawan mentik dan IR 71 stabil, sampai bulan September inflasi 1,78 kalau inflasi 1,78 barang naik dari mana? Gak ketemu, itu laporan kami," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement